Jogja
— 22 maret 2012, waktu menunjukkan 09.15, kampus mrican tenang di bawah pohon –
pohon rindang. Hall tengah kampus I USD, berkerumun rekan – rekan mahasiswa di
tiap – tiap meja, ada yang bermain laptop, sekedar mengobrol sambil bersenda
gurau.
10
menit keselatan dari kampus 1 USD, ratusan mahasiswa UIN Sunan Kalijaga nampak
bergerombol di depan gerbang UIN, mereka membawa kertas bertuliskan tuntutan –
tuntutan kepada pemerintah dan sebuah rangkaian gabus bertuliskan ”Selamat
& Bahagia, Sosilo Babi Yono, Penghianat Bangsa”
.
Tepat 09.45 mereka berjalan ke arah pertigaan jalan solo sambil meneriakan
revolusi.revolusi..revolusi ! Mereka menolak kenaikan harga BBM. Pihak
Rektorat dan Presiden Mahasiswa UIN terllihat mengawal aksi yang berakhir pukul
11.00 tersebut.
Peningkatan
Aksi
Hingga
berita ini ditulis (29/3) eskalasi aksi mahasiswa, buruh, dan berbagai elemen
masayarakat semakin besar. Di Jogja, sejak 22 Maret 2012,
mahasiswa UIN Sunan Kalijaga hampir setiap hari terlihat turun ke jalan.
Pertigaan UIN, bundaran UGM, tugu, kantor pertamina, gedung DPRD DIY, dan titik
nol km jogja menjadi tempat pilihan demonstran untuk menyampaikan aspirasi
Menurut Pay dari aliansi mahasiswa menggugat (AMM), aksi mahasiswa dilakukan
untuk menolak kenaikan harga BBM karena kenaikan ini akan berdampak di berbagai
sektor.
Dalam wawancara kami, Pay yang juga mahasiswa ekonomi UAJY sempat menyayangkan
mahasiswa USD yang tidak pernah kelihatan merespon terhadap kondisi yang
terjadi.
Menanggapi rencana kenaikan harga BBM, BEMU dan BEMF USD melalui sms sempat
menghimbau mahasiswa USD untuk tidak mengikuti demonstrasi dan menyikapi
kenaikan dengan tindakan yang lebih cerdas dan humanis dengan mendukung gerakan
hemat BBM (30/3).
Tanggapan berbeda muncul dari salah satu office boy (OB) di mrican.
Dalam obrolannya, dia menyatakan menolak kenaikan harga BBM dan mendukung aksi
mahasiswa yang saat ini terjadi (30/3).
Tommy dari prodi BK USD justru mempertanyakan aksi – aksi demo yang terjadi.
Menurutnya demo seharusnya di depan gedung DPR atau di istana merdeka, dan
kalau bisa berdialog secara lansung dengan pihak yang terkait supaya tidak
merugikan banyak pihak.
Pernyataan benar atau salah mengenai aksi demonstrasi mahasiswa terasa masih
abu – abu bagi mahasiswa USD, Romo Kun dan Romo In yang kami mintai pendapat
melalui sms (27/3 & 29/3) mengenai benar atau tidak aksi demo belum
direspon hingga sekarang (30/3).
(DM/Setya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar