Selasa, 03 April 2012

Pro Kontra Demonstrasi


       
Jogja — 22 maret 2012, waktu menunjukkan 09.15, kampus mrican tenang di bawah pohon – pohon rindang. Hall tengah kampus I USD, berkerumun rekan – rekan mahasiswa di tiap – tiap meja, ada yang bermain laptop, sekedar mengobrol sambil bersenda gurau.
10 menit keselatan dari kampus 1 USD, ratusan mahasiswa UIN Sunan Kalijaga nampak bergerombol di depan gerbang UIN, mereka membawa kertas bertuliskan tuntutan – tuntutan kepada pemerintah dan sebuah rangkaian gabus bertuliskan ”Selamat & Bahagia, Sosilo Babi Yono, Penghianat Bangsa” .     
          Tepat 09.45 mereka berjalan ke arah pertigaan jalan solo sambil meneriakan revolusi.revolusi..revolusi ! Mereka menolak kenaikan harga BBM. Pihak Rektorat dan Presiden Mahasiswa UIN terllihat mengawal aksi yang berakhir pukul 11.00 tersebut.
Peningkatan Aksi
Hingga berita ini ditulis (29/3) eskalasi aksi mahasiswa, buruh, dan berbagai elemen masayarakat semakin besar. Di Jogja, sejak 22 Maret 2012, mahasiswa UIN Sunan Kalijaga  hampir setiap hari terlihat turun ke jalan.
          Pertigaan UIN, bundaran UGM, tugu, kantor pertamina, gedung DPRD DIY, dan titik nol km jogja menjadi tempat pilihan demonstran untuk menyampaikan aspirasi
          Menurut Pay dari aliansi mahasiswa menggugat (AMM), aksi mahasiswa dilakukan untuk menolak kenaikan harga BBM karena kenaikan ini akan berdampak di berbagai sektor.
         Dalam wawancara kami, Pay yang juga mahasiswa ekonomi UAJY sempat menyayangkan mahasiswa USD yang tidak pernah kelihatan merespon terhadap kondisi yang terjadi.
          Menanggapi rencana kenaikan harga BBM, BEMU dan BEMF USD melalui sms sempat menghimbau mahasiswa USD untuk tidak mengikuti demonstrasi dan menyikapi kenaikan dengan tindakan yang lebih cerdas dan humanis dengan mendukung gerakan hemat BBM (30/3).
          Tanggapan berbeda muncul dari salah satu office boy (OB) di mrican. Dalam obrolannya, dia menyatakan menolak kenaikan harga BBM dan mendukung aksi mahasiswa yang saat ini terjadi (30/3).
          Tommy dari prodi BK USD justru mempertanyakan aksi – aksi demo yang terjadi. Menurutnya demo seharusnya di depan gedung DPR atau di istana merdeka, dan kalau bisa berdialog secara lansung dengan pihak yang terkait supaya tidak merugikan banyak pihak.
          Pernyataan benar atau salah mengenai aksi demonstrasi mahasiswa terasa masih abu – abu bagi mahasiswa USD, Romo Kun dan Romo In yang kami mintai pendapat melalui sms (27/3 & 29/3) mengenai benar atau tidak aksi demo belum direspon hingga sekarang (30/3). 
(DM/Setya)

Tidak ada komentar:

Blogger news