Kamis, 03 Mei 2012

Dua Tahap Oprek Titrasi



USD,Farmasi—Tahun ajaran baru akan tiba. Berbagai persiapan menyambut mahasiswa baru seperti inisiasi fakultas dan universitas sudah mulai dilakukan. Salah satu fakultas yang sudah memulai persiapan inisiasinya adalah fakultas farmasi.
Inisiasi fakultas Farmasi yang sering disebut dengan TITRASI (Tiga Hari Temu Akrab Farmasi) merupakan salah satu program tahunan divisi organisasi BEMF Farmasi. Program ini semacam “welcome party” bagi mahasiswa baru fakultas farmasi, dimana mahasiswa baru akan dikenalkan pada berbagai hal seperti ruangan, laboratorium, dosen, karyawan, dll.
Pada tanggal 19 April 2012 yang lalu, BEMF Farmasi mengadakan seleksi bagi mahasiswa fakultas farmasi yang berminat menjadi panitia TITRASI. Untuk dapat mengikuti seleksi, peserta harus mengisi terlebih dahulu formulir pendaftaran yang disediakan BEMF. Setelah itu peserta akan dipanggil satu per satu dan menjalani proses seleksi (wawancara) oleh panitia TITRASI tahun sebelumnya sesuai bidang masing-masing.
Agnes selaku gubernur BEMF Farmasi menyatakan, kriteria mahasiswa yang akan diterima sebagai panitia TITRASI adalah mahasiswa yang memiliki komitmen dan integritas tinggi serta kompeten di bidangnya, sehingga dapat memperlancar kegiatan TITRASI ke depan.
Berdasarkan informasi, seleksi panitia TITRASI berjalan lancar, namun pada tanggal 25 April 2012 yang lalu, diadakan seleksi panitia TITRASI tahap kedua. Ketika dimintai konfirmasi, Nindi selaku koordinator divisi organisasi menyatakan,“Sebenarnya pendaftar panitia TITRASI pada tahap pertama sudah cukup banyak, namun dari pihak penyeleksi masih belum dapat menemukan orang yang cocok untuk mengisi bagian kosong dari panitia tersebut, oleh karena itu dilakukan seleksi tahap kedua. Dan untungnya setelah seleksi tahap kedua, ditemukan orang-orang yang sesuai untuk menjadi panitia TITRASI.”
Beberapa mahasiswa farmasi angkatan 2010-2011 yang diminta keterangan menyatakan, bahwa sebenarnya mereka tertarik untuk menjadi panitia TITRASI karena dapat menambah pengalaman dan relasi baru, namun karena berbagai alasan seperti adanya kegiatan pada tanggal yang sama dengan pelaksanaan, proses penggalangan dana yang melelahkan, serta persiapan panitia yang terlalu lama membuat beberapa mahasiswa tidak mendaftar panitia TITRASI.

Eksistensi, dan Keutuhan Tim


Tersiar kabar kurang menyenangkan dari panitia atas Insadha 2012. Kabar yang masih kabur yang kami terima ini sebenarnya merupakan permasalahan lama. Sejak tahun 2010 permasalahan ini telah menjangkit dan menjadi syndrom tersendiri bagi kalangan atas insadha.
Tahun 2008 dan 2009 kondisi seperti ini belum terjadi karena hubungan yang dekat dari kedua belah pihak. Dari hubungan yang dekat inilah keegoisan dapat diturunkan dan bisa saling memahami.
Gesekan antara SC – Panti yang terjadi sejak 2010 memang tidak bisa terelakkan jika kedua belah pihak tidak dibekali oleh pengetahuan yang memadai mengenai fungsi dan jobdesk dari kedua bagian kepanitiaan ini.
Minimnya pengetahuan menyebabkan kedua belah pihak bisa saling menciptakan intepretasi – intepretasi yang menganggap bahwa pihak yang lain telah melakukan hal yang diluar batas kewenangan.
Tidak bisa dipungkiri jika dari sanalah bisa tercipta adu domba sendiri antara pihak yang satu dengan pihak yang lain.
Dinamika panitia Insadha yang terkenal seru ini bisa semakin keruh jika kita ingat mental kita. Akutnya mental kita sebagai mahasiswa yang ingin meraih eksistensi dapat memperbesar  ego dan sikap untuk tidak bisa saling memahami antar bagian.
Dalam sebuah kepanitiaan, kita tidak bisa bekerja sendirian dan harus disadari bahwa ada orang lain yang mengisi bagian lain yang memiliki fungsi sendiri.
Kedua belah pihak selama ini sebenarnya merupakan satu tim yang mempunyai tujuan sama, yakni menyukseskan Insadha. Dalam satu tim yang memiliki bagian – bagian dan antar bagian yang saling berhubungan inilah yang disebut sistem.
Catatan dari tahun lalu, BEMU tidak mempunyai formula ampuh untuk menyelesaikan permasalahan gesekan yang terjadi pada bagian kepanitiaan ini.
Para panitia tahun ini bila tidak ingin mengulangi kesalahan yang terjadi sejak tahun 2010 ini, berarti para panitia harus mampu meredam ego untuk ingin eksis yang nantinya dapat disusul pembenahan untuk menciptakan sistem yang baik dari tiap – tiap bagian. 

SOE HOK GIE……..Sekali Lagi (Buku, Pesta dan Cinta di Alam Bangsanya)


Oleh : Angga Riyon , P.Sej 2009
 “Old Habits, Die Hard”, adalah salah satu kutipan yang terdapat di buku ini terkait tentang kisah dan sisi lain dari sosok intelektual muda Soe Hok- Gie yang terkenal sebagai tokoh mahasiswa di era tahun 1960-an yang membidani berdirinya orde baru dan menjatuhkan kekuasaan orde lama di bawah kepemimpinan Soekarno (tahun 1966). Buku Soe Hok- Gie “Sekali Lagi” merupakan sebuah buku lanjutan yang menceritakan tentang sosok Soe Hok- Gie dari beberapa pandangan para teman terdekatnya.
Sebelumnya sudah keluar terlebih dahulu buku “Catatan Seorang Demonstran”, yang berisi tentang catatan harian Soe Hok- Gie sampai sebelum ia meninggal di puncak gunung semeru yang pada kemudian menginspirasi gerakan- gerakan mahasiswa pada tahun 1980-an. Di dalam buku Soe Hok- Gie “Sekali Lagi” ini berisi tentang pengalaman teman- teman Hok- Gie semasa berada di FS- UI dan membentuk Mapala bersama Soe Hok- Gie.
Pengalaman- pengalaman yang disampaikan oleh teman- teman Soe Hok- Gie, seperti Rudy Badil, Luki Sutrisno Bekti, dan Nessy Luntungan R. ini juga disertakan beberapa hasil tulisan Soe Hok- Gie semasa menjadi mahasiswa FS- UI. Ada beberapa kutipan puisinya, beserta memorial- memorial tentang sosok Soe Hok- Gie melalui foto- foto yang dilampirkan di setiap sudut di dalam buku ini.
Selain pengalaman- pengalaman dari teman- teman terdekat  Soe Hok- Gie di Mapala FS-UI juga menceritakan sisi lain dari Soe Hok- Gie sebagai seorang intelektual muda yang mencintai alamnya, berani, lugas serta jujur apa adanya ketika menyampaikan pendapat beserta ide- idenya bagi perkembangan bangsa Indonesia kedepannya.
 Secara tidak langsung di dalam buku Soe Hok Gie “Sekali Lagi” ini juga mengungkapkan kondisi pemerintahan Indonesia pada masa orde lama, dan bagaimana pergerakan mahasiswa pada saat itu ketika menumbangkan rezim orde lama. Sehingga secara tidak langsung pula banyak menyebutkan tokoh- tokoh penting seputar peristiwa G30S, hingga penyerahan tampuk pemerintahan Indonesia dari Soekarno kepada Jenderal Soeharto.
Pengungkapan dan pelurusan sejarah kembali dituliskan di dalam buku Soe Hok Gie “Sekali Lagi” ini terkait dengan bobroknya pemerintahan Indonesia pada masa orde lama, dan bagaimana pengungkapan- pengungkapan misteri sejarah yang ada di dalamnya juga kurang lebih terungkap oleh beberapa tulisan- tulisan Soe Hok- Gie di dalam buku Soe Hok- Gie “Sekali Lagi”.
Namun disisi lain, dalam buku ini kurang memuat sisi kekurangan dari sosok Soe Hok- Gie secara pribadi, seperti keburukan- keburukannya yang disatu sisi jarang diceritakan di dalam buku ini, selain itu buku ini juga hanya memuat sebagian pandangan beberapa rekan- rekan Soe Hok- Gie, tidak seluruhnya rekan- rekan Soe Hok- Gie bisa menceritakan pengalaman- pengalamannya bersama Soe Hok- Gie di dalam buku ini, sehingga informasi terkait pribadi dan sosok Hok- Gie sesungguhnya belum dapat terungkap seluruhnya. Rudy Badil sendiri sebagai teman terdekat Hok- Gie menceritakan beberapa kenangan- kenangan ketika bersama Soe Hok- Gie sehingga apa yang diharapkan dari peluncuran dan penerbitan buku Soe Hok- Gie “Sekali Lagi” di tengah peringatan 40 tahun kematiannya dapat memberikan inspirasi bagi para pembacanya agar dapat lebih memaknai sosok Hok- Gie sebagai seorang mahasiswa yang berani, jujur dan lugas dalam memperjuangkan nasib rakyat Indonesia yang masih sangat jarang ditemui pada sosok- sosok generasi muda Indonesia saat ini.


BEM FKIP USD Untuk Anak Kali Code


 Jogja—“Teman Penyemangat” memang tepat dinobatkan untuk teman-teman mahasiswa USD yang berani memilih menjadi pembimbing dalam pengajaran untuk anak-anak pinggiran kali code yang menjadi salah satu korban dalam erupsi merapi 2010. Pengajaran untuk anak-anak pinggiran kali code merupakan suatu kegiatan pengajaran atau pembimbingan belajar untuk anak-anak pinggiran kali code khususnya untuk anak-anak SMP dan SD yang sedang mempersiapkan UAN.
   Kegiatan tersebut diadakan oleh LSM Paku Bangsa yakni warga dari pinggiran kali code. Tujuan LSM membuat acara tersebut adalah anak-anak pinggiran kali code yang menjadi korban erupsi merapi dapat belajar dengan serius meskipun keadaan tempat tinggal mereka belum layak ditinggali. “Sebenarnya kegiatannya itu kami tau dari dosen kami Ibu Agustina Kustulastari Pd.MA yang memberitahukan melalui via facebook isinya bahwa siapa yang tergerak hati dan memiliki waktu luang untuk anak-anak yang terkena dampak erupsi gunung merapi di sungai code itu, LSM Paku Bangsa merekrut siapa saja yang berkenan untuk  mengajar anak-anak di pinggiran kali code itu,” kata Fajar selaku pembimbing belajar anak-anak pinggiran kali code.
Pengajaran tersebut diselenggarakan dari tanggal 16-30 April 2012 bertempat di SD BOPKRI Gondolayu pada pukul 16.00-17.30 WIB. Pembimbingan belajar untuk anak-anak SMP diadakan pada tanggal 16-21 April 2012 dengan jumlah 12 orang dan materi pelajarannya yakni matematika, bahasa Indonesia, IPA, dan bahasa Inggris. Sedangkan pembimbingan belajar untuk anak-anak SD diadakan pada tanggal 26-30 April 2012 dengan materi pelajaran bahasa Indonesia, IPA dan matematika.
   Dalam kegiatan ini BEMFKIP ikut ambil bagian dalam hal perekrutan untuk para pengajarnya. Fajar dan Rani selaku divisi pendidikan BEMFKIP memberitakan hal tersebut kepada teman-teman FKIP serta tidak menutup kemungkinan untuk fakultas lain. Tidak hanya itu, dalam pertemuan antara BEMFKIP dengan HMPS dan HMJ, gubernur BEMFKIP memberitahukan bahwa setiap HMPS dan HMJ harus dapat bisa terlibat dalam kegiatan tersebut. Sehingga BEM FKIP USD telah menjaring delapan orang relawan untuk menjadi pembimbing belajar anak-anak pinggiran kali code, yakni enam orang dari PGSD, satu orang PBI, dan satu orang PAK. Mahasiswa Universitas Gajah Mada juga melibatkan dua orang untuk menjadi pembimbing belajar untuk anak-anak pinggiran kali code.
   Kegiatan tersebut berjalan dengan baik dan tergolong menyenangkan. Awalnya para “Teman Penyemangat” diperlihatkan situasi nyata tempat tinggal anak-anak pinggiran kali code, setelah itu mereka dipertemukan oleh orang tua dan kemudian dipertemukan oleh anak-anak pinggir kali code yang akan diajar. Tanggapan anak-anak pinggiran kali code cukup bersemangat, pada saat mengetahui hal tersebut mereka langsung menyetujuinya. Cara pengajarannya pun dengan membahas soal-soal yang akan diujiakan serta memberikan soal sebagai latihannya.
   Hambatan pengajarannya terletak pada sang pengajar atau pembimbing belajar yang harus mengulang atau mengingat kembali materi yang akan diberikan dan juga hambatannya adalah waktu “yang pulang kampung, gak bisa pulang kampung” kata Fajar menjelaskan.
              (MDR)


Sexen dan TSD Meriahkan Sanata Dharma


USD,Mrican—Sabtu malam (28/4), kampus mrican Sanata Dharma ramai pagelaran yang diadakan oleh dua UKM USD, Sexen dan Teater Seriboe Djendela (TSD). Dua UKM berkiblat seni ini meramaikan malam minggu Sanata Dharma dalam tempo waktu yang hampir bersamaan.

Di beringin soekarano, kampus 2 USD, mrican , pukul 17.00 Sexen memulai pertunjukan band dalam rangka memperingati hari ulang tahunnya yang ke 18 dan berakhir pukul 22.00 WIB. Sedangkan di kampus 1 USD, tepatnya di aula, pukul 19.00 TSD memulai pertunjukan teaternya dalam rangka penyambutan anggota baru dan diakhiri pukul 21.30.

Sebelumnya Sexen telah mengadakan misa pada sabtu (28/4) di kapel st Robertus Bellarminus pukul 15.00 – 16.30 dan pemberkatan studio band Sexen yang terletak di aula USD, Mrican. TSD sendiri juga telah mementaskan rangkaian teater sejak rabu (24/4) dan berakhir sabtu ini (28/4).

Move On Sexen

Diulang tahun yang ke 18 “Move On” merupakan tema yang dipilih untuk memberikan motivasi agar sexen dapat bangkit dan terus melangkah serta menghasilkan karya-karya yang spektakuler.Beberapa band yakni Lembah Nista, Horse Shoe, Lolenlones, The Frankenstone, Skaphobia, Joy, Special Guestars, Sinuz dan Squidward meramaikan pesta ulang tahun sexen ini.

Tidak hanya band, acara ini juga dimeriahkan oleh stand up comedy USD dan garage sale “Lemantun Ayu” serta ada stand Big Cola dari prodi PBI. Selain itu ada pemutaran film dokumenter, dimana film tersebut berisikan beberapa pendapat tentang Sexen, dari anggota Sexen yang usianya paling tua sampai muda.

Acara berjalan sangat meriah dengan didukung oleh dekorasi yang sangat indah. Ratusan mahasiswa hadir untuk menonton dan turut hadir pula WR III, Romo Kun memotong tumpeng. Happy birthday Sexen.

Quatro das Criancas Mostra TSD

Rangkaian pementasan TSD bertajuk “Quatro das Criancas Mostra” atau “empat Pertunjukan Anak”, dan pada hari terakhir ini dipentaskan pertunjukan yang berjudul “Tragedi Dalam Imajinasi”.

Sutradara “Tragedi dalam Imanjinasi”, Febrianus Anggit, di akhir acara memberikan keterangan bahwa makna dari pertunjukan ini adalah menulis. Febrianus Anggit memberikan keterangan lebih gamblang di liturgi yang kami terima,tulisnya,” Tragedi dalam imajinasi merupakan judul dari naskah sederhana yang menceritakan proses seorang penulis naskah yang menuliskan cerita tentang penulis naskah.”

Pertunjukan TSD terakhir ini dimainkan oleh 6 pemain dan ditonton oleh tidak kurang dari 100 mahasiswa yang duduk lesehan, di sela – sela penonton ada pula WR III USD Romo Kun dan Presiden Mahasiswa USD Sony Farlin. Selain mendapat hiburan gratis, penonton juga mendapat wedang teh dari panitia pertunjukkan.

Dalam sambutannya, romo Kun mengharapkan semoga pertunjukan teater ini membuat kita dapat merenung dan berefleksi.

                                              (DM/MDR)

 

Insadha Laksanakan Pleno Pertama


USD, Paingan—Jumat (27/4) BAA paingan USD dipenuhi 199 panitia Insadha 2012. Dimulai pukul 17.00, mereka melaksanakan pleno untuk yang pertama kalinya.

Pleno Insadha ini diisi dengan sambutan dari WR III USD, Presma USD, dan Ketua Umum Insadha 2012. Acara lain diisi dengan pelantikan panitia, penandatanganan kontrak panitia yang berisi kesanggupan panitia mengikuti segala aturan kepanitiaan dan segala konsekuensinya, perkenalan, games oleh pendamping kelompok, pemaparan tema, dan makan.

Selain WR III USD dan Presma USD, rapat pleno Insadha ini dihadiri oleh Ketua Umum Insadha 2010 dan 2011. Menurut salah satu panitia, rapat pleno pertama ini berjalan baik dan lancar. Insadha 2012 sendiri memiliki tema ”Integritas, Kebersamaan, dan Prestasi”.      

(DM)

ADA APA DENGAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG PERGURUAN TINGGI ?

Oleh :D. Marhaendra  & Maria Kristanti D.N.W 

Perguruan Tinggi di Indonesia kembali dikejutkan dengan kemunculan RUU PT atau Rancangan Undang-Undang Perguruan Tinggi. Beberapa aktivis mahasiswa menyatakan bahwa RUU PT ini mempunyai garis besar yang sama dengan UU BHP yang telah dibantalkan oleh MA dua tahun lalu. Pembahasan RUUPT ini sebenarnya telah dimulai sejak tahun 2010, kemudian mulai heboh di tahun 2012. Namun media nasional sendiri belum memblow up pemberitaan RUU PT ini.

Pengesahan RUU PT oleh DPR RI sebenarnya dilaksanakan pada tanggal 4 April 2012, namun ditunda tanggal 10 April, dan ditunda lagi hingga belum ditentukan jangka waktunya. Jadi, saat ini pelaksanaan pendidikan perguruan tinggi di Indonesia belum mempunyai payung hukum.

Beberapa kalangan mahasiswa di Yogyakarta, seperti Aliansi Mahasiswa Menggugat (AMM), BEM Keluarga Mahasiswa UGM (BEM KM UGM) telah mengadakan aksi penolakan rancangan UU PT ini. Dari beberapa kali diskusi yang diadakan AMM terungkap bahwa beberapa kota di Indonesia sudah mengadakan aksi serupa untuk menggalang mahasiswa melakukan penolakan. 

Dalam sebuah diskusi santai dengan topik “Melihat dan Mengkritisi RUU PT” yang diadakan beberapa kalangan mahasiswa USD terungkap beberapa fakta dan analisa. Diskusi yang diadakan pada Jumat lalu (20/4) dihadiri oleh beberapa pengurus Natas, GSM, Presiden BPM Hukum Atmajaya, Ketua Pers Mahasiswa Indonesia cabang Jogja, Menteri Kajian & Strategis BEM KM UGM, dan sempat pula Presiden BEM KM UGM datang bersama pengurus lainnya.

Umay, menteri kajian strategis BEM KM UGM menuturkan, dalam pasal 89 ayat 1 berbunyi “Perguruan Tinggi negara lain dapat menyelenggarakan pendidikan tinggi di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.” Menurutnya, dengan adanya pasal ini berarti perguruan tinggi dari negara lain dapat mengadakan pendidikan di Indonesia. Universitas dari luar negeri seperti Harvard dan universitas lainnya yang terkenal dapat membuka cabangnya di negara ini.

Dampak dari dibolehkannya Perguruan Tinggi dari negara lain membuka cabang di Indonesia adalah perguruan tinggi swasta  bisa kolaps karena kalah bersaing dengan perguruan tinggi asing yang masuk. Dampak lainnya adalah lulusan dari Perguruan Tinggi asing yang masuk di Indonesia mendapat prioritas dalam persaingan memasuki dunia kerja.

Pendapat menteri kajian strategis BEM KM ini hampir  sama dengan pendapat Putra, pengurus BPM Hukum UAJY yang kami mintai keterangan di sekretatiat BPM Hukum Atmajaya. Menurutnya, dengan adanya RUU PT ini mahasiswa di Indonesia akan semakin banyak yang menganggur karena banyaknya lulusan dari universitas luar negeri yang ada di Indonesia karena lulusan dari universitas luar negeri tersebut lebih didahulukan dalam recruitment perusahaan.

Putra menambahkan, bahwa dengan adanya univeritas dari luar negeri yang masuk ke Indonesia tersebut, maka universitas akan menjadi alat komersialisasi belaka. Alat komersialisasi ini dapat dilihat dari kenaikan biaya kuliah dari universitas di Indonesia, karena universitas ingin meningkatkan fasilitasnya. Tuntutan peningkatan fasiltas terjadi karena tekanan persaingan yang diakibatkan oleh keberadaan universitas asing tersbut. “Jika terjadi persaingan antar perguruan tinggi, lagi – lagi mahasiswa sendirilah yang akan menanggung dari beban akibat persaingan antar perguruan tinggi” ungkap putra. Selain itu rasa kebangsaan pun dapat terkikis dengan adanya kurikulum yang diterapkan oleh perguruan tinggi asing yang bercabang di negara ini.

Indra, Presiden Badan Perwakilan Mahasiswa juga mengatakan bahwa RUU PT mendiskriminasikan Perguruan Tinggi Swasta,”Diskriminasi ini dapat dilihat dari sedikitnya pembahasan mengenai Perguruan Tinggi Swasta yang tidak memiliki daya. Dampak yang terjadi jika RUU PT disahkan adalah adanya pemisahan antara universitas dan yayasan.

Hal ini dapat dibaca di dalam RUU PT pada pasal 63 yang berbunyi “Perguruan Tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan, penelitian ilmiah, dan pengabdian kepada masyarakat”. Dari pasal ini menteri kajian BEM KM sependapat dengan Indra, pasal ini dapat diartikan bahwa  perguruan tinggi dan yayasan memiliki badan hukum sendiri. Kepemilikan badan hukum sendiri – sendiri ini dapat membenturkan yayasan dan perguruan tinggi. Perguruan tinggi yang sangat otonom akan dapat membuka akses investasi pemodal yang nantinya akan berdampak pada komersialisasi pendidikan.

Menteri Kajian BEM KM juga menuturkan, bersama dengan pusat studi pancasila mereka juga telah berdiskusi dan hasilnya adalah UU ini cacat ideologi.

 Pendidikan Indonesia Belum Berdaulat

 Keberadaan RUUPT yang hampir sama esensinya dengan UU BHP (UU Badan Hukum Pendidikan)  ini mengindikasikan bahwa ada yang dipaksakan dari pembuatan UU ini. UU BHP sendiri mengalami penolakan dari segenap mahasiswa Indonesia dan sempat memicu arus gelombang aksi besar pada tahun 2008 karena badan hukum tersebut memuat isi yang akan memicu komersialisasi dan kapitalisasi pendidikan di Indonesia.

Richi, ketua PPMI (Persatuan Pers Mahasiswa Indonesia) cabang Jogja mengungkapkan beberapa hal yakni Indonesia sebenarnya memiliki pinjaman dari World Trade Organization (WTO) untuk program – program dikti yang berjumlah jutaan dolar. Dari hutang inilah Indonesia diminta oleh WTO untuk mereformasi sistem pendidikan. Akibat dari permasalahan yang timbul ini adalah Indonesia tidak memiliki kedaulatan lagi di dalam pendidikannya.

Ketiadaan kedaulatan ini menjadikan Indonesia tidak lagi merdeka dalam pengelolaan pendidikan dan akan berakibat pada pengembangkan arah pendidikan yang tidak sesuai dengan karakter dan kebutuhan bangsa.

 Peringatan Hardiknas

 Dari keprihatinan tersebut, Indra mengusulkan kita sebagai mahasiswa dari Perguruan Tinggi Swasta seharusnya bersatu untuk manyatakan sikap, atau menggelar seminar dan mewacanakan ke seluruh mahasiswa dalam menghadapi RUU PT ini.

BEM KM UGM dari keterangan Umay pada Hardiknas 2 Mei 2012 akan memperingatinya dengan menyatakan sikap menolak dan mengajak seluruh mahasiswa UGM untuk memperingatinya.

Richi yang mengusulkan serangan ke akarnya yakni kapitalisasi pendidikan, juga siap menggerakkan seluruh Pers Mahasiswa di Jogja jika mahasiswa di Jogja akan menyatakan sikap menolak RUU PT.

 



Blogger news