Minggu, 18 Maret 2012

Anton Haryono : Antara Hidup dan Pengabdian




Selasa, 14 Maret 2012
        "Mbali Ndeso, Mbangun Ndeso, hidup berguna bagi sesama demi terciptanya perubahan". Demikian yang dikatakan Dr. Anton Haryono salah seorang dosen Sejarah Universitas Sanata Dharma ketika bercerita kepada tim redaksi Gelora Sayap Mahasiswa, di kantornya LPPM Universitas Sanata Dharma.
        Sosok dosen yang selalu menggunakan batik disetiap kali mengajar Mahasiswa ini mengatakan, bahwa pengaruh globalisasi yang terjadi saat ini membuat mahasiswa seakan melupakan citra dirinya sebagai sosok intelektual muda dan lebih mementingkan segi intelektualitasnya untuk sekedar mencari kelulusan tanpa mau mengenal atau mengerti realita sosial yang ada disekitarnya.
        "Terkadang belajar dari kaum- kaum yang termarjinalkan memberikan inspirasi tersendiri bagi saya agar tetap selalu membela kaum yang lemah dan memberikan yang terbaik bagi sesama", kata pak Anton terkait perannya sebagai salah satu dosen yang mengajarkan mata kuliah kewarganegaraan dan sejarah.
Antara Hidup dan Pengabdian
        "Ketika kita bertanya untuk apa kita hidup, tentu banyak orang yang akan menjawab, hidup untuk dirinya sendiri dan hidup untuk mencari kesenangan pribadi".
        Namun sangatlah berbeda ketika kita memahami bahwa hidup sebagai sebuah pengabdian dan perjuangan yang selalu berkembang statis seiring berjalannya waktu.
        Mencoba untuk menggali lebih lagi tentang bagaimana sebenarnya sebuah pengabdian yang dilandasi dari sebuah pengorbanan hidup, Dr. Anton Haryono yang biasa di sapa Pak Anton memiliki sebuah cerita tersendiri ketika kehidupannya benar- benar ia maksimalkan untuk mengabdi dengan tulus demi sesama.
        Dosen yang sudah bekerja kurang lebih 25 tahun di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ini pun menceritakan tentang sosoknya dahulu yang merupakan golongan orang desa di salah satu daerah di Jawa Tengah, dengan kegigihannya mampu mencapai gelar S3 Doctor dan menjadi dosen Sejarah Universitas Sanata
        Tentang pengabdian hidup pak Anton terhadap Mahasiswa, pak Anton bukan hanyalah sosok dosen yang selalu menjaga jarak dengan mahasiswanya
        Namun sebaliknya, beliau selalu menyempatkan diri untuk selalu memotivasi dan mengenal dekat para mahasiswanya dengan selalu ikut menyertakan mahasiswa didikannya untuk mengikuti beberapa kegiatan yang sering diadakan oleh LPPM.
        Begitupun ketika berada di dalam kelas. Pak Anton lebih terkenal santai dalam mengajar tetapi juga tetap serius di dalam menerangkan materi kuliah. Selalu menyempatkan diri untuk selalu membangun kedekatan dengan mahasiswa, salah satunya dengan membelikan makanan- makanan kecil ketika kuliah berlangsung lama dan digunakan untuk mengganti jadwal kuliah yang sempat tertunda ataupun mengapresiasi dan mendukung segala kegiatan mahasiswa, seperti diskusi, sarasehan, seminar dll.
        Dalam hal pengabdiannya terhadap universitas, Pak Anton sendiri bercerita tentang pengalamannya sebagai ketua Dies Natalis Universitas Sanata Dharma.
        Selain itu Pak Anton juga diberi kesempatan untuk mengelola LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat).
        Hal tersebut menjadi motivasi hidup Pak Anton bahwa hidup bukanlah diukur dari apa yang sudah diberikan kepada orang lain, melainkan dari seberapa jauh kita mampu untuk memberikan kemampuan kita agar segalanya dapat berjalan secara maksimal dan penuh tanggung jawab.
        Pak Anton sendiri banyak bercerita kepada kami tim redaksi Gelora Sayap mahasiswa terkait dengan pengabdiannya untuk para mahasiswa yang akhirnya memberikan pengaruh positif dalam perkembangan kepribadian mahasiswa, seperti salah satunya dengan pengembangan cinta terhadap produk dalam negeri yang selalu Pak Anton torehkan dalam bentuk memakai baju batik ataupun memakai pakaian- pakaian adat Jawa yang menjadi ciri khas tersendiri dari seorang dosen.
        Memang banyak pengaruhnya ketika mahasiswa- mahasiswa mulai menggunakan seragam batik di hari- hari tertentu perkuliahan, seperti di PGSD yang menyempatkan diri sehari untuk memakai batik, lalu di Fakultas Farmasi yang kebetulan beliau juga mengajar disana.
        Mahasiswa telah memakai batik di hari—hari tertentu, dan ini menjadi kepuasan tersendiri bagi Pak Anton yang memberikan pengaruh cukup besar dalam pembentukan rasa nasionalisme di dalam diri mahasiswa yang semakin tergerus pengaruh perkembangan zaman.
        Berbicara tentang seputar pekerjaan Pak Anton di dalam kampus, ternyata Pak Anton memiliki keunikan tersendiri ketika harus membagi waktu antara pekerjaan dengan keluarga.
         Seperti menjalin keakraban pada anak—anak serta istrinya dengan mengajak refreshing ketika libur panjang, sekedar pergi keluar kota atau bercengkarama dengan keluarga.
        Namun yang paling utama dalam diri Pak Anton adalah bagaimana membagi segala waktunya dengan maksimal dan tentunya profesionalitas kerja yang paling diutamakan.
        Berbicara masalah pengabdian baik untuk keluarga maupun pekerjaannya, beliau bercerita sedikit tentang pengalamannya ketika menjadi orang terdekat dari Romo YB Mangunwijaya yang menjadi salah satu tokoh inspirasinya ketika memperjuangkan hak kaum marjinal/rakyat kecil.
        Pengalaman yang didapat beliau ketika mengikuti perjalanan hidup Romo Mangun membangun sekolah - sekolah di kali code, ataupun di desa Mangunan. Ada sebuah kata - kata inspiratif yang selalu ditorehkan Pak Anton ketika ia menjalani rutinitasnya sebagai seorang dosen dan pemimpin di keluarganya, yaitu "Hidup Untuk Orang Lain".
        Ciri khas dari Pak Anton tidak hanya berakhir dalam kehidupan sosialnya, namun juga bagaimana cara pak Anton mengajar di dalam perkuliahan.
        Beberapa Mahasiswa menilainya sangatlah unik dan benar- benar bisa menjadi gambaran saat ini dimana dosen- dosen terkadang selalu menjaga jarak dengan Mahasiswa.
        Cara mengajar dengan pakaian adat Jawa, diskusi, maupun ceramah membuat sosok Pak Anton sendiri terkadang tidak akan pernah lepas dari kekaguman Mahasiswa.
        Dengan demikian belajar dari pengabdian dan pengorbanan hidup merupakan sebuah kunci dari keberhasilan pencapaian hidup sesama manusia. 


 19 Maret 2012

Tidak ada komentar:

Blogger news