Kamis, 03 Mei 2012

Dua Tahap Oprek Titrasi



USD,Farmasi—Tahun ajaran baru akan tiba. Berbagai persiapan menyambut mahasiswa baru seperti inisiasi fakultas dan universitas sudah mulai dilakukan. Salah satu fakultas yang sudah memulai persiapan inisiasinya adalah fakultas farmasi.
Inisiasi fakultas Farmasi yang sering disebut dengan TITRASI (Tiga Hari Temu Akrab Farmasi) merupakan salah satu program tahunan divisi organisasi BEMF Farmasi. Program ini semacam “welcome party” bagi mahasiswa baru fakultas farmasi, dimana mahasiswa baru akan dikenalkan pada berbagai hal seperti ruangan, laboratorium, dosen, karyawan, dll.
Pada tanggal 19 April 2012 yang lalu, BEMF Farmasi mengadakan seleksi bagi mahasiswa fakultas farmasi yang berminat menjadi panitia TITRASI. Untuk dapat mengikuti seleksi, peserta harus mengisi terlebih dahulu formulir pendaftaran yang disediakan BEMF. Setelah itu peserta akan dipanggil satu per satu dan menjalani proses seleksi (wawancara) oleh panitia TITRASI tahun sebelumnya sesuai bidang masing-masing.
Agnes selaku gubernur BEMF Farmasi menyatakan, kriteria mahasiswa yang akan diterima sebagai panitia TITRASI adalah mahasiswa yang memiliki komitmen dan integritas tinggi serta kompeten di bidangnya, sehingga dapat memperlancar kegiatan TITRASI ke depan.
Berdasarkan informasi, seleksi panitia TITRASI berjalan lancar, namun pada tanggal 25 April 2012 yang lalu, diadakan seleksi panitia TITRASI tahap kedua. Ketika dimintai konfirmasi, Nindi selaku koordinator divisi organisasi menyatakan,“Sebenarnya pendaftar panitia TITRASI pada tahap pertama sudah cukup banyak, namun dari pihak penyeleksi masih belum dapat menemukan orang yang cocok untuk mengisi bagian kosong dari panitia tersebut, oleh karena itu dilakukan seleksi tahap kedua. Dan untungnya setelah seleksi tahap kedua, ditemukan orang-orang yang sesuai untuk menjadi panitia TITRASI.”
Beberapa mahasiswa farmasi angkatan 2010-2011 yang diminta keterangan menyatakan, bahwa sebenarnya mereka tertarik untuk menjadi panitia TITRASI karena dapat menambah pengalaman dan relasi baru, namun karena berbagai alasan seperti adanya kegiatan pada tanggal yang sama dengan pelaksanaan, proses penggalangan dana yang melelahkan, serta persiapan panitia yang terlalu lama membuat beberapa mahasiswa tidak mendaftar panitia TITRASI.

Eksistensi, dan Keutuhan Tim


Tersiar kabar kurang menyenangkan dari panitia atas Insadha 2012. Kabar yang masih kabur yang kami terima ini sebenarnya merupakan permasalahan lama. Sejak tahun 2010 permasalahan ini telah menjangkit dan menjadi syndrom tersendiri bagi kalangan atas insadha.
Tahun 2008 dan 2009 kondisi seperti ini belum terjadi karena hubungan yang dekat dari kedua belah pihak. Dari hubungan yang dekat inilah keegoisan dapat diturunkan dan bisa saling memahami.
Gesekan antara SC – Panti yang terjadi sejak 2010 memang tidak bisa terelakkan jika kedua belah pihak tidak dibekali oleh pengetahuan yang memadai mengenai fungsi dan jobdesk dari kedua bagian kepanitiaan ini.
Minimnya pengetahuan menyebabkan kedua belah pihak bisa saling menciptakan intepretasi – intepretasi yang menganggap bahwa pihak yang lain telah melakukan hal yang diluar batas kewenangan.
Tidak bisa dipungkiri jika dari sanalah bisa tercipta adu domba sendiri antara pihak yang satu dengan pihak yang lain.
Dinamika panitia Insadha yang terkenal seru ini bisa semakin keruh jika kita ingat mental kita. Akutnya mental kita sebagai mahasiswa yang ingin meraih eksistensi dapat memperbesar  ego dan sikap untuk tidak bisa saling memahami antar bagian.
Dalam sebuah kepanitiaan, kita tidak bisa bekerja sendirian dan harus disadari bahwa ada orang lain yang mengisi bagian lain yang memiliki fungsi sendiri.
Kedua belah pihak selama ini sebenarnya merupakan satu tim yang mempunyai tujuan sama, yakni menyukseskan Insadha. Dalam satu tim yang memiliki bagian – bagian dan antar bagian yang saling berhubungan inilah yang disebut sistem.
Catatan dari tahun lalu, BEMU tidak mempunyai formula ampuh untuk menyelesaikan permasalahan gesekan yang terjadi pada bagian kepanitiaan ini.
Para panitia tahun ini bila tidak ingin mengulangi kesalahan yang terjadi sejak tahun 2010 ini, berarti para panitia harus mampu meredam ego untuk ingin eksis yang nantinya dapat disusul pembenahan untuk menciptakan sistem yang baik dari tiap – tiap bagian. 

SOE HOK GIE……..Sekali Lagi (Buku, Pesta dan Cinta di Alam Bangsanya)


Oleh : Angga Riyon , P.Sej 2009
 “Old Habits, Die Hard”, adalah salah satu kutipan yang terdapat di buku ini terkait tentang kisah dan sisi lain dari sosok intelektual muda Soe Hok- Gie yang terkenal sebagai tokoh mahasiswa di era tahun 1960-an yang membidani berdirinya orde baru dan menjatuhkan kekuasaan orde lama di bawah kepemimpinan Soekarno (tahun 1966). Buku Soe Hok- Gie “Sekali Lagi” merupakan sebuah buku lanjutan yang menceritakan tentang sosok Soe Hok- Gie dari beberapa pandangan para teman terdekatnya.
Sebelumnya sudah keluar terlebih dahulu buku “Catatan Seorang Demonstran”, yang berisi tentang catatan harian Soe Hok- Gie sampai sebelum ia meninggal di puncak gunung semeru yang pada kemudian menginspirasi gerakan- gerakan mahasiswa pada tahun 1980-an. Di dalam buku Soe Hok- Gie “Sekali Lagi” ini berisi tentang pengalaman teman- teman Hok- Gie semasa berada di FS- UI dan membentuk Mapala bersama Soe Hok- Gie.
Pengalaman- pengalaman yang disampaikan oleh teman- teman Soe Hok- Gie, seperti Rudy Badil, Luki Sutrisno Bekti, dan Nessy Luntungan R. ini juga disertakan beberapa hasil tulisan Soe Hok- Gie semasa menjadi mahasiswa FS- UI. Ada beberapa kutipan puisinya, beserta memorial- memorial tentang sosok Soe Hok- Gie melalui foto- foto yang dilampirkan di setiap sudut di dalam buku ini.
Selain pengalaman- pengalaman dari teman- teman terdekat  Soe Hok- Gie di Mapala FS-UI juga menceritakan sisi lain dari Soe Hok- Gie sebagai seorang intelektual muda yang mencintai alamnya, berani, lugas serta jujur apa adanya ketika menyampaikan pendapat beserta ide- idenya bagi perkembangan bangsa Indonesia kedepannya.
 Secara tidak langsung di dalam buku Soe Hok Gie “Sekali Lagi” ini juga mengungkapkan kondisi pemerintahan Indonesia pada masa orde lama, dan bagaimana pergerakan mahasiswa pada saat itu ketika menumbangkan rezim orde lama. Sehingga secara tidak langsung pula banyak menyebutkan tokoh- tokoh penting seputar peristiwa G30S, hingga penyerahan tampuk pemerintahan Indonesia dari Soekarno kepada Jenderal Soeharto.
Pengungkapan dan pelurusan sejarah kembali dituliskan di dalam buku Soe Hok Gie “Sekali Lagi” ini terkait dengan bobroknya pemerintahan Indonesia pada masa orde lama, dan bagaimana pengungkapan- pengungkapan misteri sejarah yang ada di dalamnya juga kurang lebih terungkap oleh beberapa tulisan- tulisan Soe Hok- Gie di dalam buku Soe Hok- Gie “Sekali Lagi”.
Namun disisi lain, dalam buku ini kurang memuat sisi kekurangan dari sosok Soe Hok- Gie secara pribadi, seperti keburukan- keburukannya yang disatu sisi jarang diceritakan di dalam buku ini, selain itu buku ini juga hanya memuat sebagian pandangan beberapa rekan- rekan Soe Hok- Gie, tidak seluruhnya rekan- rekan Soe Hok- Gie bisa menceritakan pengalaman- pengalamannya bersama Soe Hok- Gie di dalam buku ini, sehingga informasi terkait pribadi dan sosok Hok- Gie sesungguhnya belum dapat terungkap seluruhnya. Rudy Badil sendiri sebagai teman terdekat Hok- Gie menceritakan beberapa kenangan- kenangan ketika bersama Soe Hok- Gie sehingga apa yang diharapkan dari peluncuran dan penerbitan buku Soe Hok- Gie “Sekali Lagi” di tengah peringatan 40 tahun kematiannya dapat memberikan inspirasi bagi para pembacanya agar dapat lebih memaknai sosok Hok- Gie sebagai seorang mahasiswa yang berani, jujur dan lugas dalam memperjuangkan nasib rakyat Indonesia yang masih sangat jarang ditemui pada sosok- sosok generasi muda Indonesia saat ini.


BEM FKIP USD Untuk Anak Kali Code


 Jogja—“Teman Penyemangat” memang tepat dinobatkan untuk teman-teman mahasiswa USD yang berani memilih menjadi pembimbing dalam pengajaran untuk anak-anak pinggiran kali code yang menjadi salah satu korban dalam erupsi merapi 2010. Pengajaran untuk anak-anak pinggiran kali code merupakan suatu kegiatan pengajaran atau pembimbingan belajar untuk anak-anak pinggiran kali code khususnya untuk anak-anak SMP dan SD yang sedang mempersiapkan UAN.
   Kegiatan tersebut diadakan oleh LSM Paku Bangsa yakni warga dari pinggiran kali code. Tujuan LSM membuat acara tersebut adalah anak-anak pinggiran kali code yang menjadi korban erupsi merapi dapat belajar dengan serius meskipun keadaan tempat tinggal mereka belum layak ditinggali. “Sebenarnya kegiatannya itu kami tau dari dosen kami Ibu Agustina Kustulastari Pd.MA yang memberitahukan melalui via facebook isinya bahwa siapa yang tergerak hati dan memiliki waktu luang untuk anak-anak yang terkena dampak erupsi gunung merapi di sungai code itu, LSM Paku Bangsa merekrut siapa saja yang berkenan untuk  mengajar anak-anak di pinggiran kali code itu,” kata Fajar selaku pembimbing belajar anak-anak pinggiran kali code.
Pengajaran tersebut diselenggarakan dari tanggal 16-30 April 2012 bertempat di SD BOPKRI Gondolayu pada pukul 16.00-17.30 WIB. Pembimbingan belajar untuk anak-anak SMP diadakan pada tanggal 16-21 April 2012 dengan jumlah 12 orang dan materi pelajarannya yakni matematika, bahasa Indonesia, IPA, dan bahasa Inggris. Sedangkan pembimbingan belajar untuk anak-anak SD diadakan pada tanggal 26-30 April 2012 dengan materi pelajaran bahasa Indonesia, IPA dan matematika.
   Dalam kegiatan ini BEMFKIP ikut ambil bagian dalam hal perekrutan untuk para pengajarnya. Fajar dan Rani selaku divisi pendidikan BEMFKIP memberitakan hal tersebut kepada teman-teman FKIP serta tidak menutup kemungkinan untuk fakultas lain. Tidak hanya itu, dalam pertemuan antara BEMFKIP dengan HMPS dan HMJ, gubernur BEMFKIP memberitahukan bahwa setiap HMPS dan HMJ harus dapat bisa terlibat dalam kegiatan tersebut. Sehingga BEM FKIP USD telah menjaring delapan orang relawan untuk menjadi pembimbing belajar anak-anak pinggiran kali code, yakni enam orang dari PGSD, satu orang PBI, dan satu orang PAK. Mahasiswa Universitas Gajah Mada juga melibatkan dua orang untuk menjadi pembimbing belajar untuk anak-anak pinggiran kali code.
   Kegiatan tersebut berjalan dengan baik dan tergolong menyenangkan. Awalnya para “Teman Penyemangat” diperlihatkan situasi nyata tempat tinggal anak-anak pinggiran kali code, setelah itu mereka dipertemukan oleh orang tua dan kemudian dipertemukan oleh anak-anak pinggir kali code yang akan diajar. Tanggapan anak-anak pinggiran kali code cukup bersemangat, pada saat mengetahui hal tersebut mereka langsung menyetujuinya. Cara pengajarannya pun dengan membahas soal-soal yang akan diujiakan serta memberikan soal sebagai latihannya.
   Hambatan pengajarannya terletak pada sang pengajar atau pembimbing belajar yang harus mengulang atau mengingat kembali materi yang akan diberikan dan juga hambatannya adalah waktu “yang pulang kampung, gak bisa pulang kampung” kata Fajar menjelaskan.
              (MDR)


Sexen dan TSD Meriahkan Sanata Dharma


USD,Mrican—Sabtu malam (28/4), kampus mrican Sanata Dharma ramai pagelaran yang diadakan oleh dua UKM USD, Sexen dan Teater Seriboe Djendela (TSD). Dua UKM berkiblat seni ini meramaikan malam minggu Sanata Dharma dalam tempo waktu yang hampir bersamaan.

Di beringin soekarano, kampus 2 USD, mrican , pukul 17.00 Sexen memulai pertunjukan band dalam rangka memperingati hari ulang tahunnya yang ke 18 dan berakhir pukul 22.00 WIB. Sedangkan di kampus 1 USD, tepatnya di aula, pukul 19.00 TSD memulai pertunjukan teaternya dalam rangka penyambutan anggota baru dan diakhiri pukul 21.30.

Sebelumnya Sexen telah mengadakan misa pada sabtu (28/4) di kapel st Robertus Bellarminus pukul 15.00 – 16.30 dan pemberkatan studio band Sexen yang terletak di aula USD, Mrican. TSD sendiri juga telah mementaskan rangkaian teater sejak rabu (24/4) dan berakhir sabtu ini (28/4).

Move On Sexen

Diulang tahun yang ke 18 “Move On” merupakan tema yang dipilih untuk memberikan motivasi agar sexen dapat bangkit dan terus melangkah serta menghasilkan karya-karya yang spektakuler.Beberapa band yakni Lembah Nista, Horse Shoe, Lolenlones, The Frankenstone, Skaphobia, Joy, Special Guestars, Sinuz dan Squidward meramaikan pesta ulang tahun sexen ini.

Tidak hanya band, acara ini juga dimeriahkan oleh stand up comedy USD dan garage sale “Lemantun Ayu” serta ada stand Big Cola dari prodi PBI. Selain itu ada pemutaran film dokumenter, dimana film tersebut berisikan beberapa pendapat tentang Sexen, dari anggota Sexen yang usianya paling tua sampai muda.

Acara berjalan sangat meriah dengan didukung oleh dekorasi yang sangat indah. Ratusan mahasiswa hadir untuk menonton dan turut hadir pula WR III, Romo Kun memotong tumpeng. Happy birthday Sexen.

Quatro das Criancas Mostra TSD

Rangkaian pementasan TSD bertajuk “Quatro das Criancas Mostra” atau “empat Pertunjukan Anak”, dan pada hari terakhir ini dipentaskan pertunjukan yang berjudul “Tragedi Dalam Imajinasi”.

Sutradara “Tragedi dalam Imanjinasi”, Febrianus Anggit, di akhir acara memberikan keterangan bahwa makna dari pertunjukan ini adalah menulis. Febrianus Anggit memberikan keterangan lebih gamblang di liturgi yang kami terima,tulisnya,” Tragedi dalam imajinasi merupakan judul dari naskah sederhana yang menceritakan proses seorang penulis naskah yang menuliskan cerita tentang penulis naskah.”

Pertunjukan TSD terakhir ini dimainkan oleh 6 pemain dan ditonton oleh tidak kurang dari 100 mahasiswa yang duduk lesehan, di sela – sela penonton ada pula WR III USD Romo Kun dan Presiden Mahasiswa USD Sony Farlin. Selain mendapat hiburan gratis, penonton juga mendapat wedang teh dari panitia pertunjukkan.

Dalam sambutannya, romo Kun mengharapkan semoga pertunjukan teater ini membuat kita dapat merenung dan berefleksi.

                                              (DM/MDR)

 

Insadha Laksanakan Pleno Pertama


USD, Paingan—Jumat (27/4) BAA paingan USD dipenuhi 199 panitia Insadha 2012. Dimulai pukul 17.00, mereka melaksanakan pleno untuk yang pertama kalinya.

Pleno Insadha ini diisi dengan sambutan dari WR III USD, Presma USD, dan Ketua Umum Insadha 2012. Acara lain diisi dengan pelantikan panitia, penandatanganan kontrak panitia yang berisi kesanggupan panitia mengikuti segala aturan kepanitiaan dan segala konsekuensinya, perkenalan, games oleh pendamping kelompok, pemaparan tema, dan makan.

Selain WR III USD dan Presma USD, rapat pleno Insadha ini dihadiri oleh Ketua Umum Insadha 2010 dan 2011. Menurut salah satu panitia, rapat pleno pertama ini berjalan baik dan lancar. Insadha 2012 sendiri memiliki tema ”Integritas, Kebersamaan, dan Prestasi”.      

(DM)

ADA APA DENGAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG PERGURUAN TINGGI ?

Oleh :D. Marhaendra  & Maria Kristanti D.N.W 

Perguruan Tinggi di Indonesia kembali dikejutkan dengan kemunculan RUU PT atau Rancangan Undang-Undang Perguruan Tinggi. Beberapa aktivis mahasiswa menyatakan bahwa RUU PT ini mempunyai garis besar yang sama dengan UU BHP yang telah dibantalkan oleh MA dua tahun lalu. Pembahasan RUUPT ini sebenarnya telah dimulai sejak tahun 2010, kemudian mulai heboh di tahun 2012. Namun media nasional sendiri belum memblow up pemberitaan RUU PT ini.

Pengesahan RUU PT oleh DPR RI sebenarnya dilaksanakan pada tanggal 4 April 2012, namun ditunda tanggal 10 April, dan ditunda lagi hingga belum ditentukan jangka waktunya. Jadi, saat ini pelaksanaan pendidikan perguruan tinggi di Indonesia belum mempunyai payung hukum.

Beberapa kalangan mahasiswa di Yogyakarta, seperti Aliansi Mahasiswa Menggugat (AMM), BEM Keluarga Mahasiswa UGM (BEM KM UGM) telah mengadakan aksi penolakan rancangan UU PT ini. Dari beberapa kali diskusi yang diadakan AMM terungkap bahwa beberapa kota di Indonesia sudah mengadakan aksi serupa untuk menggalang mahasiswa melakukan penolakan. 

Dalam sebuah diskusi santai dengan topik “Melihat dan Mengkritisi RUU PT” yang diadakan beberapa kalangan mahasiswa USD terungkap beberapa fakta dan analisa. Diskusi yang diadakan pada Jumat lalu (20/4) dihadiri oleh beberapa pengurus Natas, GSM, Presiden BPM Hukum Atmajaya, Ketua Pers Mahasiswa Indonesia cabang Jogja, Menteri Kajian & Strategis BEM KM UGM, dan sempat pula Presiden BEM KM UGM datang bersama pengurus lainnya.

Umay, menteri kajian strategis BEM KM UGM menuturkan, dalam pasal 89 ayat 1 berbunyi “Perguruan Tinggi negara lain dapat menyelenggarakan pendidikan tinggi di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.” Menurutnya, dengan adanya pasal ini berarti perguruan tinggi dari negara lain dapat mengadakan pendidikan di Indonesia. Universitas dari luar negeri seperti Harvard dan universitas lainnya yang terkenal dapat membuka cabangnya di negara ini.

Dampak dari dibolehkannya Perguruan Tinggi dari negara lain membuka cabang di Indonesia adalah perguruan tinggi swasta  bisa kolaps karena kalah bersaing dengan perguruan tinggi asing yang masuk. Dampak lainnya adalah lulusan dari Perguruan Tinggi asing yang masuk di Indonesia mendapat prioritas dalam persaingan memasuki dunia kerja.

Pendapat menteri kajian strategis BEM KM ini hampir  sama dengan pendapat Putra, pengurus BPM Hukum UAJY yang kami mintai keterangan di sekretatiat BPM Hukum Atmajaya. Menurutnya, dengan adanya RUU PT ini mahasiswa di Indonesia akan semakin banyak yang menganggur karena banyaknya lulusan dari universitas luar negeri yang ada di Indonesia karena lulusan dari universitas luar negeri tersebut lebih didahulukan dalam recruitment perusahaan.

Putra menambahkan, bahwa dengan adanya univeritas dari luar negeri yang masuk ke Indonesia tersebut, maka universitas akan menjadi alat komersialisasi belaka. Alat komersialisasi ini dapat dilihat dari kenaikan biaya kuliah dari universitas di Indonesia, karena universitas ingin meningkatkan fasilitasnya. Tuntutan peningkatan fasiltas terjadi karena tekanan persaingan yang diakibatkan oleh keberadaan universitas asing tersbut. “Jika terjadi persaingan antar perguruan tinggi, lagi – lagi mahasiswa sendirilah yang akan menanggung dari beban akibat persaingan antar perguruan tinggi” ungkap putra. Selain itu rasa kebangsaan pun dapat terkikis dengan adanya kurikulum yang diterapkan oleh perguruan tinggi asing yang bercabang di negara ini.

Indra, Presiden Badan Perwakilan Mahasiswa juga mengatakan bahwa RUU PT mendiskriminasikan Perguruan Tinggi Swasta,”Diskriminasi ini dapat dilihat dari sedikitnya pembahasan mengenai Perguruan Tinggi Swasta yang tidak memiliki daya. Dampak yang terjadi jika RUU PT disahkan adalah adanya pemisahan antara universitas dan yayasan.

Hal ini dapat dibaca di dalam RUU PT pada pasal 63 yang berbunyi “Perguruan Tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan, penelitian ilmiah, dan pengabdian kepada masyarakat”. Dari pasal ini menteri kajian BEM KM sependapat dengan Indra, pasal ini dapat diartikan bahwa  perguruan tinggi dan yayasan memiliki badan hukum sendiri. Kepemilikan badan hukum sendiri – sendiri ini dapat membenturkan yayasan dan perguruan tinggi. Perguruan tinggi yang sangat otonom akan dapat membuka akses investasi pemodal yang nantinya akan berdampak pada komersialisasi pendidikan.

Menteri Kajian BEM KM juga menuturkan, bersama dengan pusat studi pancasila mereka juga telah berdiskusi dan hasilnya adalah UU ini cacat ideologi.

 Pendidikan Indonesia Belum Berdaulat

 Keberadaan RUUPT yang hampir sama esensinya dengan UU BHP (UU Badan Hukum Pendidikan)  ini mengindikasikan bahwa ada yang dipaksakan dari pembuatan UU ini. UU BHP sendiri mengalami penolakan dari segenap mahasiswa Indonesia dan sempat memicu arus gelombang aksi besar pada tahun 2008 karena badan hukum tersebut memuat isi yang akan memicu komersialisasi dan kapitalisasi pendidikan di Indonesia.

Richi, ketua PPMI (Persatuan Pers Mahasiswa Indonesia) cabang Jogja mengungkapkan beberapa hal yakni Indonesia sebenarnya memiliki pinjaman dari World Trade Organization (WTO) untuk program – program dikti yang berjumlah jutaan dolar. Dari hutang inilah Indonesia diminta oleh WTO untuk mereformasi sistem pendidikan. Akibat dari permasalahan yang timbul ini adalah Indonesia tidak memiliki kedaulatan lagi di dalam pendidikannya.

Ketiadaan kedaulatan ini menjadikan Indonesia tidak lagi merdeka dalam pengelolaan pendidikan dan akan berakibat pada pengembangkan arah pendidikan yang tidak sesuai dengan karakter dan kebutuhan bangsa.

 Peringatan Hardiknas

 Dari keprihatinan tersebut, Indra mengusulkan kita sebagai mahasiswa dari Perguruan Tinggi Swasta seharusnya bersatu untuk manyatakan sikap, atau menggelar seminar dan mewacanakan ke seluruh mahasiswa dalam menghadapi RUU PT ini.

BEM KM UGM dari keterangan Umay pada Hardiknas 2 Mei 2012 akan memperingatinya dengan menyatakan sikap menolak dan mengajak seluruh mahasiswa UGM untuk memperingatinya.

Richi yang mengusulkan serangan ke akarnya yakni kapitalisasi pendidikan, juga siap menggerakkan seluruh Pers Mahasiswa di Jogja jika mahasiswa di Jogja akan menyatakan sikap menolak RUU PT.

 



Senin, 16 April 2012

MAHASISWA MANFAATKAN FASILITAS KAMPUS SECARA CERDAS


Oleh : Angga Riyon , P.Sej 2009

 “Mahasiswa Universitas Sanata Dharma selalu mendapatkan fasilitas yang memadai dalam menunjang kegiatan akademiknya di dalam kampus. Pemanfaatan fasilitas kampus oleh mahasiswa Sanata Dharma saat ini tak sepenuhnya mengalami kelancaran dan dapat digunakan oleh seluruh mahasiswa, salah satunya adalah permasalahan fasilitas Lift di kampus Paingan dan  kampus Mrican  dimana penggunaan Lift di kedua kampus tersebut tidak dibebaskan untuk para mahasiswa melainkan hanya digunakan oleh para dosen, karyawan Universitas dan cleaning service, lalu apa sebenarnya yang terjadi di balik pembatasan penggunaan Lift di Universitas Sanata Dharma ini?” 

Keberadaan lift bagi penunjang keberlangsungan kegiatan perkuliahan bagi para mahasiswa sangatlah berperan penting, terutama mahasiswa yang melakukan mobilisasi hingga lantai 4 ataupun lantai 3,  sarana lift semestinya dapat digunakan sebagai tenaga alternatif untuk mempersingkat waktu mobilisasi mahasiswa yang ingin berkuliah. Namun bagaimana jadinya jika penggunaan lift untuk mahasiswa dibatasi dan mahasiswa diarahkan untuk menaiki tangga kampus untuk mencapai kelas yang dituju.

Ada beberapa hal yang memunculkan perihal terkait pembatasan penggunaan lift ini di kampus Paingan dan kampus Mrican. Pertama ialah mahasiswa yang kurang begitu menjaga dan memanfaatkan keberadaan lift sebagai fasilitas umum di lingkungan kampus dengan mencoret- coret lift, suka memainkan lift dan mengotori  dengan sampah ataupun asap rokok. Dengan sikap mahasiswa yang kurang menjaga sikap dalam memanfaatkan fasilitas lift pada akhirnya membuat pihak Universitas Sanata Dharma mengurangi penggunaan lift bagi mahasiswa. Perlunya kesadaran dalam penggunaan fasilitas kampus bagi mahasiswa sangatlah penting dimana mahasiswa juga belajar menghargai dan memanfaatkan fasilitas kampus dengan sebaik- baiknya sehingga tidak ada lagi peristiwa bermain- main di dalam lift ataupun kerusakan lift akibat asap rokok ataupun sampah yang dibawa oleh mahasiswa.

Perlu adanya pembenahan sistem ketika mahasiswa memanfaatkan fasilitas kampus baik yang ada di kampus Paingan maupun kampus Mrican. Terutama lift yang digunakan oleh para mahasiswa. Namun disatu sisi pihak kampus Universitas Sanata Dharma sendiri harus memiliki ketegasan terhadap fasilitas yang diperuntukan untuk para mahasiswa agar tidak terkesan pihak kampus memberikan batasan kepada mahasiswa untuk menikmati fasilitas kampus yang tersedia, dan mahasiswa sendiri harus dapat mengintropeksi diri agar lebih menghargai dan menjaga  fasilitas yang disediakan oleh pihak Universitas Sanata Dharma kepada para mahasiswa sehingga tidak ada lagi istilah saling diskriminasi untuk penggunaan fasilitas kampus tetapi menggunakan fasilitas kampus secara cerdas oleh para mahasiswa ataupun pihak karyawan kampus dan para dosen menjadi pemecahan kunci dari permasalahan penggunaan lift yang dibatasi di Universitas Sanata Dharma, supaya tidak ada pihak yang merasa dirugikan atas permasalahan pemanfaatan fasilitas kampus.

 


Pendidikan Dalam cengkraman Kapitalisme!


Oleh : Daniel Pay Halim, Aktivis Resista Yogyakarta 
Menuju HARDIKNAS 2 MEI 2012


   Berbicara pendidikan hari ini, siapa yang tidak ingin mencapai impiannya dibangku pendidikan hingga setinggi – tinggi mungkin. Dari Sekolah dasar hingga ke perguruan tinggi negri maupun swasta, dari yang tidak paham menjadi paham, hingga berujung dengan gelar yang disandang nantinya. Akan tetapi, bagaimana realitas pendidikan hari ini? 
   Pendidikan pada dasarnya adalah membebaskan manusia dari kebodohan dan ketertindasan. Jika kita melihat pendidikan dalam arti secara nasional, pendidikan mempunyai makna bahwa “untuk mencerdaskan bangsa dan manusia yang mempunyai perspektif pembebasan”. Sejarah Yunani kuno mendiskripsikan pendidikan bahwa untuk mendapatkan pengetahuan bukan hanya dari ruang kelas (kurikulum, jadwal, fasilitas) tetapi dari praktik realitas yang ada di (pasar, mimbar, pengadilan, buruh pabrik, dll) kemudian itu yang menjadi suatu ilmu. Dan kemudian fungsi guru itu sendiri hanya melahirkan kebenaran dalam diri setiap individu, bukan kebenaran yang dihadiahkan kepada murid. 
   Lalu bagaimana sistem pendidikan yang ada di Indonesia sekarang? Komponen yang digunakan sistem pendidikan hari ini adalah persolan kurikulum. Perubahan kurikulum sejak 1968, 1975, 1984, 1994 dan pada tahun 2002, yaitu kurikulum berbasis kompetensi. Penetapan kurikulum berbasis kompetensi ini hanyalah jawaban atas rendahnya kualitas lulusan sekolah maupun perguruan tinggi yang akan masuk dunia kerja. 
   Adapun pengertian standarisasi yang di maksudkan adalah keahlian dalam bidang profesi tertentu yang tak lain hanyalah pemenuhan tenaga kerja yang akan masuk ke perusahaan-perusahaan sesuai dengan keahliannya. 
   Standarisasi keahlian di jadikan kurikulum berdasarkan kemajuan teknologi pada perusahaan-perusahaan yang akan membutuhkan tenaga-tenaga terampil yang dapat mengoperasikan mesin-mesin produksi untuk menghasilkan modal dalam jumlah besar. 
   Secara implisit kurikulum berbasis kompetensi akan mereduksi materi/subtansi tertentu yang tidak signifikan untuk perkembangan industri dan hal ini akan semakin memperpendek masa studi sehingga akan semakin banyak tenaga siap pakai dan murah bagi perusahaan-perusahaan. 
   Pendidikan hari ini direduksi tidak lagi berdasarkan minat tetapi didasarkan atas kebutuhan sistem kapitalisme (pemilik modal). Mata kuliah yang ada kemudian dipecah-pecah dan direduksi prosesnya menjadi lebih pragmatis dan yang tak sesuai dengan kepentingan pemilik modal akan dibuang dan disampaikan dalam potongan-potongan ilmu yang dinamakan Satuan Kredit Semester (SKS). Dan terjadilah pemangkasan masa studi menjadi lebih singkat, dari 6 sampai 7 tahun menjadi 4-5 tahun. Untuk menjamin pasokan tenaga kerja terdidik yang lebih cepat untuk disalurkan kepada pemilik modal. Dan tentu saja ini lebih menguntungkan pemilik modal ketimbang mahasiswa/i, yang kemudian harus mengejar target SKS di bawah ancaman D.O atau pemutihan. kemudian mahasiswa/i tersebut dibentuk dengan tanpa mempunyai rasa kepedulian social seperti pasif, cuek, dan mementingkan diri sendiri. Dan inilah kedepannya yang akan menjadi penindas – penindas baru bagi sebagian besar masyarakat yang tidak mampu dalam mengenyam dunia pendidikan.
   Dalam UUD’45 pasal 31 ayat 4 disebutkan bahwa “Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang – kurangnya 20% dari anggaran pendapatan belanja Negara (APBN) serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk memenuhi kebutuhan penyelenggara pendidikan nasional”. Jika kita melihat dan meniliti lebih lagi, fakta tersebut ternyata belum berjalan/terwujud! Alokasi anggaran untuk pendidikan pernah mencapai 14% dan hal tersebut masih mengalami pemangkasan oleh Menkeu pada tahun 2007. 
   Satu hal yang dapat disingkronkan ketika berbicara pendidikan adalah dari yang tidak paham menjadi paham. Kemudian mengabdikan pandangannya tersebut kepada masyarakat. Jika berbicara fakta hari ini, benarkah pendidikan dan nilai – nilai yang terkandung didalamnya berguna dan bermanfaat bagi masyarakat??? 
   Yang terjadi justru adalah pendidikan dijadikan komoditi bagi sebagian orang untuk mendapatkan keuntungan berlebih (modal) dan untuk mencetak tenaga kerja baru bagi perusahaan-perusahaan, yang berimbas pada komersialisasi pendidikan. 
   Berbicara pendidikan artinya adalah berbicara proses derajat. Kelas dalam bahasa dramatikalnya bukan ruang atau gedung melainkan suatu manfaat dan berbasiskan realitas masyarakat. Semua pengetahuan yang diberikan pendidikan hari ini tidak pernah disingkronkan dengan kondisi objektif masyarakat akan tetapi lebih kepada kepentingan pasar, yaitu sistem untung rugi yang diciptakan oleh pemodal. Dimana pendidikan menjadi mahal dan sulit untuk diakses oleh masyarakat Indonesia yang masih tergolong miskin. Maka hanya orang - orang yang berduit sajalah yang mendapatkan pendidikan tersebut. 
   Jika hari ini kepentingan Negara masih berlandaskan kepentingan pemodal, maka kepentingan pendidikan hari ini pun akan berlandaskan pemodal juga, dan sebaliknya. Bila amanat Negara mengatakan “pendidikan adalah hak – hak dari setiap orang dan dilindungi oleh undang – undang” maka fakta sekarang amanat Negara tersebut hanyalah menjadi sampah belaka! Pendidikan sejatinya bukanlah perusahaan yang orientasinya uang, bukan juga formalitas yang penuh dengan kekosongan. Dan jika system pendidikan tidak pernah berubah, maka kurikulum tersebut akan melahirkan robot – robot penindas baru bagi sebagian orang yang tidak dapat mengenyam didunia pendidikan. Oleh karenanya, kita sebagai mahasiswa/i sedari dini perlu untuk meningkatkan kesadaran apa itu esensi pendidikan dan kemana tujuan dari pendidikan tersebut. Bersatu dan melakukan perlawanan terhadap system komersialisasi pendidikan adalah sebuah jalan sebelum nantinya kita dijadikan robot – robot penindas baru di Negeri sendiri. 

Tim Independen Insadha


          Insadha tahun ini memiliki banyak perbedaan. Keberadaan ”Tim Indepedent” adalah salah satu perbedaan insadha tahun ini dibandingkan insadha tahun – tahun sebelumya.

          Tim Indepedent dibentuk oleh BEMU dan mempunyai tugas mengawasi dan menyeleksi anggota panitia insadha.

           Jika Pemerintah Republik Indonesia rezim SBY mempunyai Satgas anti Korupsi dan satgas – satgas yang lain, pemerintah mahasiswa USD orde Sonny Farlin pun mempunyai satgas sendiri yang dinamakan Tim Independent.

          Organisasi kemahasiswaan USD sebenarnya mempunyai Dewan Perwakilan Mahasiswa yang mempunyai tugas mengawasi kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa namun mengalami benturan tugas dengan satgas BEMU tersebut.

          Otoritas dan hak kordinator seksi untuk menentukan siapa – siapa saja yang menjadi temannya dalam bekerja di kepanitiaan menjadi terbatas dan terhalangi, walaupun maksud adanya tim independent untuk menghilangkan unsur nepotisme.

          Penugasan yang tumpang tindih antara tim independent, kordinator tiap seksi, dan DPMU justru mengaburkan pandangan akan tugas tim independent sendiri. Kejadian serupa juga dialami antara satgas – satgas pemerintah dan lembaga lain yang lebih dulu dibentuk, misal Satgas anti Korupsi yang dulu dipimpin Denny Indrayana berbenturan dengan KPK.

          Minimnya sosialisasi dan informasi mengenai fungsi tim independent bisa mengakibatkan kerancuan tugas antara satu bagian kepanitiaan dengan tim yang dibentuk.

          Terlebih dengan kepanitiaan yang dipenuhi semangat eksistensi, konflik akibat orientasi untuk melebihkan dirinya sulit untuk dihindarkan.

          Kemana nanti perginya tim independent jika mereka menemukan masalah kalau bukan pada BEMU. Jika begitu adanya tidak pantas kita menyebut mereka ”Tim Independent”. Namun seandainya tidak, bagaimana caranya nanti tim independent bertindak? Teman – teman panitia masih punya independensisi untuk itu.


      

Persiapan Trihari Suci


USD, Paingan - Campus Ministry membentuk sebuah panitia untuk liturgi dalam menyambut kebangkitan Yesus. Panitia ini dibentuk dari komunitas di Paingan, yaitu JKMK dan Kompai, tidak tertutup pula untuk perekrutan umum (mahasiswa di luar JKMK dan KOMPAI).

          Persiapan panitia ini menghabiskan waktu selama 1 bulan. Pada awalnya komunitas JKMK dan Kompai diberdayakan dalam membentuk panitia, kemudian mencari dan mereqruitment panitia secara umum. Mereka pun dibebaskan untuk memilih sendiri bagian yang akan mereka pilih.

          Pertemuan perdana dari kepanitiaan ini dipimpin oleh Ketua Umum. Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai arah Pekan Suci tahun ini dan bagaimana acara yang akan ditampilkan.

          Secara garis besar, tema Pekan Suci ini yang berasal dari Keuskupan Agung Semarang adalah “Menjadi Katolik Sejati untuk Peduli dan Berbagi”. Secara khusus, panitia membentuk tema untuk setiap Hari Suci. Tema pada Minggu Palma adalah ‘Buka Hatimu, Genggam TanganKu’.

          Pada Minggu Palma ini, ada pertunjukan kecil yaitu mengenai kehidupan nyata para mahasiswa saat ini. Sasaran pertunjukan ini adalah untuk Mahasiswa Sanata Dharma sendiri. Ide tentang pertunjukan tersebut muncul untuk para mahasiswa dan sekaligus menyambungkan ke bacaan.

          Tema pada Kamis Putih adalah “Inilah Wasiat DiriKu, Apa yang Kau Perbuat?” yang diwarnai dengan time show. Time Show ini mengangkat cerita dari sepasang kekasih, namun pasangan laki- lakinya tidak mau diajak pergi ke Gereja karena sudah tergiur kehidupan duniawi. Akhirnya digambarkan bahwa Yesuslah yang akhirnya merengkuhnya untuk kembali ke Gereja.

           Tema pada Jum’at Agung adalah “Kurengkuh deritamu dalam HidupKu”. Pada Jum’at Agung ini, tidak diadakan pertunjukan kecil karena merupakan suatu ibadat. Tema pada Minggu Palma, Kamis Putih dan Jum’at Agung ini, ditentukan oleh ketua dari tim 1 dan tim 2 Perayaan Paskah.

          Kemudian tema pada Malam Paskah adalah “Tiada Galau dengan Peduli dan Berbagi”.Tema ini ditentukan oleh Romo Elias, SJ, yang merupakan pendamping Campus Ministry.

          Pada malam Paskah ini, misa dikemas dengan gaya yang agak berbeda dari misa pada tahun sebelumnya. Bacaan mengenai penciptaan dunia dibacakan sebelum Upacara Cahaya, dengan tujuan agar dapat lebih mendapatkan romansa kegelapan sebelum penciptaan dunia.

          Tema pada Pekan Suci ini dibuat dengan patokan bacaan, untuk mencari benang merahnya. Rapat mengenai persiapan Paskah ini banyak dilakukan secara kelompok, sedangkan rapat umum ditentukan oleh Ketua.

         Hambatan secara umum pada persiapan Pekan Suci ini adalah adanya dasar yang berbeda dari tiap individu dalam menyatukan jalannya liturgi. Selain           itu, secara teknis, alat yang disiapkan untuk mendukung Ekaristi harus benar-benar dapat menghidupkan Ekaristi.

          Romo pada Pekan Suci ini diusulkan oleh sekretariat Campus Ministry, terutama romo yang dapat dengan mudah dikonfirmasi. Kadang ada romo yang mengatur jalannya liturgi, tetapi ada pula yang mengikuti panitia.

          Romo Elias yang merupakan romo pembimbing Campus Ministry menyatakan bahwa Pekan Suci tahun ini diharapkan adanya keterlibatan mahasiswa. Ide awal pada Pekan Suci ini adalah keprihatinan pada masyarakat, kemudian romo membebaskan mahasiswa untuk membuat ide dan tema.

          Romo mencoba melihat apa yang bisa diangkat oleh mahasiswa dari kehidupan mereka sendiri. Tema Pekan Suci ini diharapkan dapat saling terangkai dan berurutan, meski disusun di tengah dinamika panitia yang penuh canda, tawa dan tangisan dalam mencapai tujuan yang dicita-citakan.

           Menurut romo Elias, proses dinamika ini membuat mahasiswa dapat saling mengenal satu sama lain, dan kepahitan yang terjadi merupakan Prapaskah bagi mereka sendiri. Menurut beliau, acara ini sudah berhasil dan hari ini (12/04) sedang dilaksanakan evaluasinya.

          Romo Elias sendiri menyatakan bahwa setelah evaluasi ini berlangsung, akan diadakan refleksi agar mahasiswa dapat menemukan arti dari makna kepanitiaan dan kegiatan tersebut.                

(YS/AR)

 

Gleen Fredly Kunjungi Sanata Dharma



USD, Mrican – Gleen Fredly pada hari Kamis, 12 april 2012 berada di Kampus 2 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Glenn tidak datang sebagai penyanyi, namun dia datang sebagai aktivis VOTE. VOTE atau Voice From The East merupakan organisasi yang didirikan untuk solidaritas masyarakat Indonesia Timur.

Glenn bersama dengan direktur ICW (Indonesia Coruption Watch) dan salah satu aktivis untuk Papua menjadi pembicara dalam diskusi yang diselenggarakan oleh LPM Natas USD. Menurut Glenn, VOTE secara khusus melakukan sosialisasi – sosialisasi permasalahan di Indonesia Timur supaya masyarakat Indonesia dapat menilai secara obyektif permasalahan yang ada di Indonesia Timur.

Diskusi yang dihadiri oleh anggota – anggota pers mahasiswa dari berbagai kampus ini mengungkap banyak hal permasalahan di Papua. Pembicara dari aktivis untuk Papua menuturkan, pada zaman Presiden Soekarno pembagian hasil tambang emas dari Papua 60% untuk Indonesia dan 40% untuk asing, sedangkan ketika Pak Harto berkuasa pembagian itu menjadi 1% untuk Indonesia dan 99% untuk asing.

Menurut direktur ICW, pemerintah pusat sendiri seakan tidak peduli dengan kondisi Papua, anggaran yang dikucurkanuntuk pemerintah daerah di papua dari pemerintah pusat tidak sebanding dengan jumlah penduduk di sana. Gleen Fredly sendiri juga menekankan bahwa Indonesia bukan Jakarta saja, tapi Papua juga Indonesia yang perlu diperhatikan.

Setelah diskusi berakhir, peserta diskusi diberikan kesempatan untuk berfoto bersama dengan Glenn Fredly dan dimumkan bahwa esok harinya Gleen akan tampil menghibur sekaligus berdiskusi di halaman Multiculture Realino USD, Mrican.

(DM/AR)



Selasa, 03 April 2012

Refleksi Edisi II

      Hasil keputusan rapat paripurna DPR (30/3 - 31/3) yang dikawal ribuan demonstran menghasilkan perubahan UU APBN-P tahun 2012 pada pasal 7 ditambah dengan ayat 6a.
           Perjuangan mahasiswa dan rakyat yang turun ke jalan sedikit membuahkan hasil dengan ditundanya kenaikan harga BBM per 1 April 2012. Masyarakat dan kita ikut merasakan. Namun beberapa orang justru mencibir perjuangan demonstran.
           Dimanakah posisi mahasiswa cerdas dan humanis? Ikut memperjuangkan? Diperjuangkan? Atau pasrah dengan keadaan?

Soekarno dan Marhaenisme Indonesia

Adakah masyarakat Indonesia yang tak kenal Soekarno? Tentu saja tidak ada. Soekarno adalah tokoh politik  Indonesia yang sangat inspirasional.
              Keberadaan Soekarno sebagai sosok Founding Fathers tak akan pernah lepas dari peran dan pengaruh politiknya sebagai sosok kaum intelektual muda pada masa politik etis Belanda.
             Soekarno yang saat itu berkuliah di Bandung mendapatkan pengaruh pergerakan politik yang sangat besar dalam menentang pemerintahan Belanda. Kemampuannya berorasi, dan pemahamannya terhadap apa yang terjadi pada bangsanya pada masa penjajahan kolonial Belanda, membawanya lebih mendalami tentang pengaruh dari tokoh- tokoh revolusionis dunia.
        Pengaruh politik Soekarno ketika berada di Bandung dan Surabaya semakin menunjukkan sosoknya yang Non-Kooperatif terhadap kekuasaan kolonial Belanda. Soekarno menjadi penentang keras terhadap pemerintah kolonial Belanda bersama tokoh- tokoh Non-Kooperatif lainnya. Sikapnya ini dianggap oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai ancaman baru. Beberapa kali Soekarno diasingkan di beberapa daerah di Indonesia seperti Ende, Boven Digul dan Bengkulu. Hal ini tidak menyurutkan perjuangannya dalam menciptakan Indonesia yang bebas dari penjajahan. Menjelang kemerdekaan peran Soekarno amat penting dalam perumusan dasar-dasar negara beserta proklamasi kemerdekaan Indonesia. Beliau juga mencetuskan dasar negara Pancasila sebagai kesatuan yang utuh yang tetap dipegang sebagai dasar negara oleh bangsa Indonesia hingga saat ini.
          Pengaruhnya pada masa sebelum dan sesudah kemerdekaan, membawa Soekarno pada sebuah kekuasaan baru, yaitu sebagai seorang Presiden. Soekarno diangkat menjadi Presiden setelah Indonesia benar-benar merdeka dan lepas dari belenggu penjajahan pemerintahan kolonial. Pada masa pemerintahannya Soekarno selalu menyerukan orasi- orasinya yang revolusioner pada radio lokal .
          Aksi propaganda Soekarno untuk mendapatkan pengaruh dari masyarakat tidak hanya sampai disitu, Orasinya terkait penolakan pengaruh asing pun juga selalu dilontarkan pada semangat Neo Liberalisme, salah satunya dengan slogan penggeraknya “Amerika kita setrika, Inggris kita Linggis, Jepang kita Tendang”. Dalam seruan Soekarno menentang pengaruh liberalisasi masuk ke Indonesia, Soekarno mengatakan bahwa Indonesia mampu menjalankan usaha yang berdikari (berdiri di bawah kaki sendiri) dengan kekayaan alam Indonesia yang melimpah. Pengaruh asing tak akan mempengaruhi Soekarno untuk menjual Indonesia sebagai salah satu negeri yang memiliki kekayaan alam melimpah kepada pihak asing. 
         Dibalik kehidupan politiknya yang begitu luar biasa, dalam kehidupan pribadinya, Soekarno memiliki banyak istri dan banyak membangun istana untuk keperluan pribadinya. Kehidupan mewahnya ini ternyata berdampak terhadap kekuasannya.
         Menjelang berakhirnya masa kepemimpinan Soekarno, berbagai kebijakan yang dibuatnya mulai berkurang pengaruhnya kepada masyarakat,  karena pada saat itu masyarakat sedang berada di bawah naungan PKI, salah satu partai terbesar di Indonesia selain Masyumi dan NU. Hal ini tentu menjadi pukulan besar bagi Soekarno yang sudah merasakan kepemimpinan sebagai bagian hidupnya.
        Banyak pengaruh- pengaruh yang melihat sosok Soekarno dari seorang  yang Revolusionis menjadi sosok yang diktaktor bagi masyarakat Indonesia. Akhirnya pada tahun 1966, mahasiswa menurunkannya dari pemerintahan Indonesia.
      Sosok Soekarno banyak mengilhami masyarakat Indonesia. Keinginannya untuk melepaskan Indonesia dari segala bentuk penjajahan dan keberaniannya untuk melakukan konfrotasi dengan Malaysia, Amerika Serikat, Jepang dan Inggris membuat banyak orang yang terkagum akan ketegasannya sebagai sosok Founding Fathers. Semangat orasinya mampu membakar semangat nasionalisme masyarakat Indonesia saat itu.
          Pemikiran Soekarno agar masyarakat Indonesia dapat berdiri di bawah kaki sendiri tanpa pengaruh asing merupakan pelajaran berharga bagi Indonesia saat ini, untuk dapat mengelola perekonomian mandiri dan mensejahterakan masyarakat Indonesia.
        Soekarno merupakan sosok yang tak akan pernah lepas dari paham nasionalisnya. Semangat nasionalisme Soekarno selalu tercerminkan pada ajaran Marhaenismenya. Lalu apa sebenarnya ajaran Marhaenisme itu sendiri? Dari mana Soekarno memiliki konsep pemikiran terhadap kaum petani dari ajaran Marhaenisme itu sendiri?
        Banyak yang menyebutkan Marhaenisme berasal dari sosok petani yang ditemui Soekarno ketika semasa sekolah di kota Bandung. Sosok petani yang bernama Marhaen menjadi inspirasi Soekarno untuk membuatnya menjadi  lambang rakyat Indonesia. Sejak saat itu Soekarno menyebut orang Indonesia yang bernasib sama seperti petani tersebut sebagai kaum Marhaen.
            Sosok petani inspiratif tersebut, sangat gigih dalam mengusahakan sebidang tanah yang begitu kecil sebagai tempat untuk mencari kehidupan bagi dirinya dan keluarganya. Mereka adalah korban- korban dari sistem feodal, dimana pada awalnya petani diperas oleh bangsawan yang pertama, dan seterusnya sampai anak cucunya selama berabad- abad.
         Pada intinya Soekarno selalu mengartikan setiap masyarakat Indonesia yang bernasib sama seperti Marhaen, merupakan sosok dari ajaran Marhaenisme itu sendiri. Terkadang Soekarno juga mengartikan rakyat Indonesia yang berada di bawah pengaruh imperialisme perdagangan Belanda sebagai kaum Marhaen.
Perkataan Marhaenisme adalah lambang dari penemuan kembali kepada kepribadian nasional sebagai bangsa Indonesia. Begitu pula soekarno memperhatikan perkataan tanah air sebagai satu perlambang dari keberadaan identitas Indonesia, sebagai bangsa yang kaya dan memiliki banyak kaum Marhaen.
          Marhaenisme dalam pandangan Soekarno merupakan paham yang tak akan pernah lepas dari keberadaan rakyat Indonesia. Keinginan Soekarno untuk menyejahterakan kaum Marhaen sebagai kaum yang tertindas dan tertinggalkan dari pengaruh- pengaruh kekejaman imperialisme dan kapitalisme bangsa kolonial cukup besar. Hal ini membawa Soekarno untuk melakukan sebuah pergerakan Revolusionis demi perubahan kaum Marhaen dan kesejahteraan bangsa Indonesia.
          Keinginan untuk merdeka dan melepaskan bangsa Indonesia dari segala bentuk pengaruh penjajahan, membuat Soekarno dan Marhaenismenya sebagai sosok yang dikagumi oleh banyak orang. Walaupun  Soekarno tidak lagi mendapatkan pengaruh yang cukup kuat menjelang jatuhnya rezim orde lama tahun 1966, namun pengorbanannya sebagai sosok Founding Fathers tidak pernah akan terlupakan oleh masyarakat Indonesia.
      “Kencintaan dirinya terhadap kaum tertindas tidak akan pernah luntur, akan selalu tergambarkan dalam setiap lukisan dan garis wajahnya, hanya satu keinginannya pada Indonesia agar terlepas dari penindasan dan penjajahan sehingga mampu berdiri sendiri sebagai bangsa yang merdeka dan sejahtera”. (Angga, GSM)

Pemerintahan Baru Mahasiswa Fakultas Ekonomi

              Pemilihan gubernur BEM FE periode 2012/2013 telah berakhir. Penghitungan suara dilaksanakan pada tanggal 2 Maret 2012. Proses penghitungan suara dihadiri oleh panitia penyelenggara pemilihan Gubernur dan Wkil Gubernur BEM FE, calon Gubernur dan wakil gubernur, Gubernur BEM FE sebelumnya, serta para saksi.
              Dari hasil penghitungan suara, pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur BEM FE 2012/2013  dimenangkan oleh Reza dan Tina dengan mengalahkan  pasangan Jojo  dan Hendra.
               Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur BEM FE baru tersebut mempunyai visi mempersatukan fakultas ekonomi yang mempunyai keunggulan dalam bidang akademik dan non akademik.
          Dalam misinya,  Reza – Tina akan menyatukan HIMAKS (Himpuna mahasiswa akuntansi) dan HMJM (Himpunan Mahasiswa Manajemen) dalam berbagai kerjasama dan memfasilitasi mahasiswa fakultas ekonomi dalam kegiatan akademik dan non akademik.
          Untuk pemilihan anggota atau kepengurusan, BEM FE kali ini  membuka pendaftaraan untuk semua mahasiswa. Dari pendaftaran tersebut ada 16 pendaftar dan terpilihlah 16 orang untuk menduduki kursi yang tersedia.
  Pengurus BEM FE yang baru ini menegaskan,  bahwa semua kalangan mahasiswa dapat berpartisipasi di dalam kegiatan kampus tanpa memandang siapa pun dan mengajak mahasiswa yang selama ini kurang aktif untuk berpartisipasi dalam kegiatan kepanitiaan.
          Dalam memimpin BEM FE,  Reza - Tina akan meneruskan beberapa program kerja BEM periode sebelumnya yang telah menjadi warisan program kerja tahun – tahun sebelumnya.
          BEM FE periode 2012/2013 ini memiliki 8 program kerja. Gubernur periode lalu hanya memberikan Laporan pertanggungjawaban untuk dijadikan patokan program BEM FE tahun ini.
        Saat ini belum ada kegiatan yang dilakukan oleh BEM FE yang baru, karena BEM baru ini baru dilantik pada hari Sabtu-minggu (31 Maret – 1 April 2012) pada saat acara LDK. Jadi saat ini kegiatan masih dilaksanakan oleh BEM FE lama.
       Untuk program kerja tahun ini, Reza mengutarakan akan ada satu program baru yaitu ekonomi cup. Program unggulan ini diharapkan akan menyatukan warga fakultas ekonomi , dan dari program itu dia berharap bahwa fakultas ekonomi akan terlihat ada.
  Program bakti sosial yang pernah direncanakan oleh BEM periode lalu namun tidak terlaksana karena  terhambat oleh suatu hal, tahun ini tidak dimasukkan ke dalam program kerja BEM periode baru, karena pada salah satu HIMA sudah direncanakan kegiatan bakti sosial.  (PP/Setya/DM)

BBM naik, Mahasiswa Turun Ke Jalan

          Kebijakan pemerintah : BBM Bersubsidi jenis premium direncanakan naik menjadi Rp 6.000,- rupiah/liter pada tanggal 1 April 2012.
          Setelah kabar itu beredar di public, banyak aksi-aksi dari aliansi atau organisasi mahasiswa maupun rakyat yang turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi mereka yakni menolak kenaikan BBM. Lalu bagaimana tanggapan para mahasiswa mengenai kenaikan BBM dan aksi demo yang dilakukan oleh aliansi mahasiswa dan rakyat?apakah mereka setuju atau tidak menggenai hal ini?
              Berikut adalah berbagai pendapat dari rekan-rekan kita, terkait peristiwa tersebut, yang disampaikan melalui facebook.
Andro Fauziah Dewantara, PBSID 2011
Untuk kenaikan bbm harusnya jangan langsung Rp 1500. Kita harus melihat rakyat menengah kebawah. Harusnya kalau harga BBM mau naik harus bertahap Rp 500. Saya kira itu tidak terlalu memberatkan, dan mungkin harga untuk berbagai kebutuhan hidup, tidak akan naik jika BBM hanya dinaikan 500 perak.
Yosef Suryo Hernugroho, P. Sejarah, 2010
Kalau aku netral. kalau dilihat dari segi pro naik BBM aq dukung, karena hrga minyak dunia juga tinggi banget, kalau BBM kita disubsidi terus, duit pajak negara bisa habis kalau cuma buat BBM aja. Kalau kontra aku juga dukung karena masyarakat yang menengah ke bawah akan semakin sulit untuk bisa hidup normal. Intinya semua itu terjadi karena korupsi merajalela. Kalau korupsi hilang dan masyarakat sejahtera, harga BBM naik juga masyarakat tidak masalah. Tapi gara-gara tidak sejahtera, ya pasti banyak yang protes.
Veronica Meianna Simamora, Akuntansi, 2010
Kalau aku sih ya terserah pemerintah lah, Kalau emang itu yang terbaik buat rakyat, toh kalau kita demo, apakah pemerintah akan mendengar demo kita, malah kita capek sendiri untuk mengeluarkan suara kita. Pemerintah itu orang yang benar-benar dipilih untuk mengayomi rakyat, Kalau emang itu yang terbaik untuk Indonesia, buat apa kita mengeluh? jalani saja.. :D
Fransisca A. Senthir, IPPAK, 2011
Demo secara cerdas ya dengan diskusi, tapi tidak asal diskusi. Sumber utama pemegang/penentu kebijakan kenaikan BBM harus bertemu  rakyat.
Eva Yuliana Sijabat, P. Mat, 2011
Kalau naik harga BBM ambil positifnya. Jarang menggunakan kendaraan, di samping menghemat BBM, juga membuat alam menjadi bersahabat dengan kita. Udara menjadi bersih dan meminimalkan efek dari global warming..:)
Dhanny, Sasing 2011
Ku setuju ae.,toh klo BBM premium/subsidi naik,,kita bisa makin ngerawat lingkungan. lagian buat apa klo hanya omongan "TIDAK SETUJU" di sertai tindakan anarki?? Justru kalian yang berdemo scara anarki lah yang ngabisin stok bbm., APAKAH MAHASISWA/I SANATA DHARMA SEPERTI ITU?!?!
Tim Redaksi         
Salut untuk semua teman-teman mahasiswa yang telah memberikan opininya pada wacana yang disebarkan melalui facebook.
Banyak tanggapan dari teman-teman mahasiswa yang menyikapi kebijakan pemerintah menaikan harga BBM dengan dewasa dan kritis, ada pula yang mengkritik pertanyaannya.
Semua hal itu membuktikan bahwa tidak semua mahasiswa berpikiran sempit dalam mengambil keputusan, teman-teman mahasiswa yang telah berani berpendapat ini telah membuktikannya bahwa kita bisa menjadi suatu kontrol sosial dalam hal pemikiran. Mahasiswa wajib menyuarakan aspirasinya karena hal tersebut merupakan suatu kontrol sosial untuk pemerintahan . Jadi tetaplah menjadi kritis untuk meningkatkan kualitas Negara kita tercinta ini. Terima kasih untuk teman-teman mahasiswa yang telah berani berpendapat.
(MDR/DM)

“JOGJA ISTIMEWA”, Pesta Rakyat Yogyakarta

Tips Sehat Begadang


              Dalam kehidupan sehari-hari, mahasiswa pasti memiliki segudang kegiatan, baik di dalam maupun di luar kampus. Tidak bisa dipungkiri, banyaknya kegiatan terkadang membuat kita kewalahan mengatur waktu untuk mengerjakan tugas pokok kuliah kita, maupun tugas/pekerjaan lain di luar kuliah, alhasil, terpaksa mahasiswa begadang untuk menyelesaikan tugasnya.
              Begadang jika dilakukan terus menerus dapat memberikan dampak negative bagi tubuh, seperti menurunnya konsentrasi, menurunnya daya tahan tubuh, dll. Namun bila dilakukan sesekali karena kebutuhan, begadang bisa tidak menimbulkan dampak buruk, apabila diimbangi dengan tindakan sehat. Berikut adalah tips sehat begadang.
1. Sempatkan tidur sebelum begadang. Apabila kita tidur selama sedikitnya 1 jam sebelum begadang, akan membuat badan kita lebih bugar saat begadang
2. Jangan biarkan perut kosong saat begadang. Apabila saat begadang perut dalam kondisi kosong, kemungkinan besar kita akan terkena masuk angin. Jadi, sediakan asupan yang cukup saat begadang.
3. Jangan mengkonsumsi minuman berenergi terlalu banyak. Dini hari merupakan saat dimana tubuh melakukan detoksifikasi. Dengan meminum minuman berenergi akan memperberat kerja ginjal kita. Akan lebih baik jika sering minum air mineral.
4. Tingkatkan daya tahan tubuh. Bila begadang, kemungkinan besar daya tahan tubuh kita akan menurun. Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh, seperti mengkoonsumsi vitamin C, makan makanan berserat, rajin berolah raga, makan teratus, dll.
5. Kurangi merokok saat begadang. Bagi orang-orang tertentu (pecandu rokok), begadang tanpa rokok akan sangat menyiksa. Namun dengan merokok, kerja jantung dan paru paru akan lebih berat. Selain itu badan juga akan jadi sangat lelah.
6. Tidur sesegera mungkin jika ada sesuatu yang mulai ganjil dalam tubuh,misalnya mulai tidak enak badan, sendawa berlebihan atau mata sudah sedemikian kaburnya hingga tidak mampu membedakan hal-hal kecil sekalipun.
Semoga tips yang diberikan, berguna bagi teman-teman yang memang ada kalanya harus begadang untuk menyelesaikan tugas.
(DC)


Cerita Pansus Dari Insadha

          USD- Inisiasi Sanata Dharma atau INSADHA akan diadakan dalam rangka perkenalan lingkungan Universitas Sanata Dharma kepada mahasiswa baru angkatan 2012. Sebelum INSADHA ini dilaksanakan, ada panitia yang bertanggung jawab pada persiapan awal, yaitu penetapan siapa panitianya dan apa temanya.

          Persiapan itu dinamakan PANSUS. PANSUS merupakan Panitia Khusus yang bertugas menentukan gagasan  untuk diolah oleh Steering Committee (SC), dan kemudian SC menjadikan gagasan tersebut untuk membuat tema. Gagasan yang diberikan harus didasarkan  pada visi misi Universitas Sanata Dharma yaitu pedagogi ignasian dan tridharma perguruan tinggi.

          PANSUS bertugas juga untuk mencari, merekrut dan mengeliminasi SC, pantia inti (PANTI) dan CO - CO untuk INSADHA serta membahas konsep-konsep baru usulan BEMU dan kemudian disetujui bersama.

          INSADHA sendiri merupakan hajatan kampus yang diselenggarakan oleh BEM USD , sehingga PANSUS dalam INSADHA ini tentunya dikoordinir oleh BEM USD. Sedangkan anggota PANSUS sendiri berasal dari perwakilan BEMF dan fakultas.

Pada hari Jum’at (23/03) hingga hari Minggu (25/03) lalu, PANSUS melaksanakan rapatnya dalam rangka pemilihan panitia INSADHA dan pemilihan gagasan untuk INSADHA 2012 di Ruang Multimedia Kampus 3 Paingan Universitas Sanata Dharma.

              Semua perwakilan dari fakultas hadir pada rapat ini kecuali perwakilan dari fakultas farmasi. Perwakilan dari DPMU juga hadir, sebagai pengawas. Rapat yang diselenggarakan selama 26 jam (total) ini, berlangsung secara tertutup dan serius.

               Rapat dimulai pada hari Jum’at pukul 09.25 hingga pukul 21.30. Rapat ini diawali dengan pembahasan mengenai gagasan landasan yang dipakai saat INSADHA 2012 nanti. Prosesnya adalah fakultas memberi gagasan masing-masing yang kemudian diolah di PANSUS. Ada 3 poin penting pada gagasan, yaitu integritas, kebersamaan dan prestasi yang sesuai dengan pedagogi ignasian.

        Rapat dilanjutkan dengan pemilihan CO dan Panitia Inti yang berlangsung dengan lebih serius. Kandidat CO dan Panti ini berasal dari perwakilan fakultas. Perwakilan dari FKIP paling banyak yaitu 25 calon, dan yang diterima kurang lebih 11 orang. Dari Sastra hanya 2 orang yang direkomendasikan dan 1 orang dari PANSUS. Dari FE diterima 2 orang, dari BEMU 2 orang, Teologi 2 orang, Psikologi 5 orang, dan dari Teknik diterima 9 orang.

       Untuk pemilihan ketua umum, BEMU mengajukan 1 calon, dan dari FE 1 calon, serta beberapa calon lainnya. Pada PANSUS , dibahas mengenai kompetensi calon ketua melalui pengalaman organisasi, dan terpilihlah ketua umum INSADHA 2012 yang merupakan calon dari BEMU.

       Untuk CO, dipilih yang mempunyai kompetensi dan pengalaman organisasi yang baik. Anggota CO ini sebagian besar sudah pernah menjadi panitia INSADHA sebelumnya. Pada setiap divisi, minimal ada 1 orang yang pernah menjadi panitia INSADHA.  Untuk Panitia Inti, sebagian besar merupakan baru dalam INSADHA, kecuali ketua umum yang tahun lalu menjadi Dampok.

        Rapat hari kedua dimulai sekitar pukul 09.25 seperti pada hari pertama, hingga pukul 22.00. Pada rapat hari kedua ini, PANSUS melakukan pemilihan SC. Pada pemilihan SC ini, terdapat 2 orang yang mencalonkan diri sebagai SC, tetapi menurut PANSUS, mereka tidak memenuhi syarat, sehingga akhirnya SC dipilih dari PANSUS 3 orang, 1 orang dari BEMU dan 1 orang dari FKIP.

         Syarat SC adalah pemikir, dan bisa menemukan konsep-konsep. SC INSADHA 2012 kali ini semuanya merupakan orang baru dalam INSADHA. Romo Kuntoro juga hadir pada rapat hari kedua ini, tetapi hanya pada saat malam hari. Beliau memberikan pengarahan, motivasi dan peneguhan bagi PANSUS.

       Rapat hari ketiga hanya berlangsung selama 2 jam, mulai dari pukul 10.00 hingga pukul 12.00 dan ditutup dengan misa oleh Romo Kuntoro.            

(YS/DR)


Blogger news